Sukses

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Melemah ke 6.214,51

Pada penutupan perdagangan saham Senin (26/8/2019), IHSG melemah 41,08 poin atau 0,66 persen ke level 6.214,51,

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.240.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (26/8/2019), IHSG melemah 41,08 poin atau 0,66 persen ke level 6.214,51. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,76 persen ke posisi 967,89.

Sebanyak 252 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara 151 saham menguat dan 131 saham diam ditempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 409.528 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 847,73 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.240.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya dua sektor yang menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor perkebunan yang naik 0,99 persen dan diikuti sektor perdagangan yang naik 0,19 persen.

Sedangkan sektor saham yang melemah dipimpin oleh sektor industri dasar yang terjun 1,04 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang turun 0,97 persen dan sektor konstruksi yang turun 0,95 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah antara lain IDPR turun 23,08 persen ke Rp 300 per saham, TALF turun 22,22 persen ke Rp 308 per saham dan SMMA turun 19,57 persen ke Rp 7.400 per saham.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain YPAS yang naik 22,81 persen ke Rp 560 per saham, TBMS naik 22,58 persen ke Rp 950 per saham dan BMSR naik 17,14 persen ke Rp 82 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesuai Prediksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini. Masalah perang dagang masih tetap menjadi pemberat gerak indeks acuan.

Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony menilai, indeks kemungkinan akan terkonsolidasi dengan diperdagangkan dalam rentang support dan resistance di level 6.000-6.200.

"Sentimen global perang dagang Amerika Serikat (AS)-China masih akan mempengaruhi pola IHSG pekan ini," tuturnya kepada Liputan6.com, Senin (26/8/2019). 

Hal senada diungkapkan oleh Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper untuk perdagangan saham hari ini. Sejauh ini, menurutnya, masih belum ada sentimen kuat yang mampu mendorong penguatan indeks.

"Kami memperkirakan IHSG masih akan tertekan pada kisaran 6.221-6.273," paparnya.

Sementara itu, di tengah tren pelemahan, pihaknya menganjurkan investor agar mengoleksi saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sedangkan dari Jasa Utama Capital, pihaknya merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.