Sukses

Efek BI Rate Turun Berlanjut, IHSG Naik 10 Poin

Penguatan IHSG menjadi terbatas didorong bursa saham regional melemah pada Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau usai kejadian teror Jakarta pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Gerak IHSG tersebut bahkan berlawanan dengan bursa saham Asia cenderung tertekan.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (15/1/2016), IHSG menguat 10,79 poin atau 0,24 persen ke level 4.523,97. Indeks saham LQ45 melemah 0,28 persen ke level 784,21. Sebagian besar indeks saham  acuan cenderung melemah.

Ada sebanyak 129 saham menguat sehingga mendorong penguatan IHSG. Akan tetapi, 141 saham melemah sehingga membuat penguatan IHSG jadi terbatas. IHSG pun sempat berada di level tertinggi 4.542,10 dan terendah 4.516,12.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 173.080 kali dengan volume perdagangan saham 4,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,8 triliun.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham keuangan melemah 0,93 persen, dan memimpin penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur susut 0,55 persen dan sektor saham tambang tergelincir 0,43 persen.

Sektor saham barang konsumsi naik 2,04 persen, dan memimpin kenaikan terbesar pada hari ini. Diikuti sektor saham aneka industri naik 1,64 persen dan sektor saham manufaktur menguat 1,61 persen.

Saham-saham menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham HMSP naik 4,7 persen ke level Rp 96.300 per saham, saham BRNS mendaki 2,05 persen ke level Rp 745 per saham, dan saham MPMX menguat 3,08 persen ke level Rp 469 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham TLKM melemah 1,59 persen ke level Rp 3.085 per saham, saham BBRI merosot 2,35 persen ke level Rp 11.450 per saham, dan saham BDMN turun 2,81 persen ke level Rp 3.110 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan penguatan IHSG didorong dari suku bunga acuan atau BI Rate turun jadi 7,25 persen. Ditambah sentimen global dengan bursa saham Amerika Serikat (AS) dan harga minyak yang menguat pada perdagangan kemarin.

"Namun penguatan terbatas karena regional. Bursa saham regional menurun," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Bursa saham Asia cenderung tertekan. Indeks saham MSCI dari Asia Pacifik di luar Jepang turun 0,7 persen ke level terendah sejak Juni 2012. Pada pekan ini, indeks saham acuan tersebut susut 3,2.

Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,5 persen. Hal itu memperpanjang penurunan indeks saham itu pada pekan ini menjadi 3,1 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,11 persen ke level 1.878,87. Diikuti indeks saham Singapura tergelincir 0,24 persen ke level 2.638. 

(Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.