Sukses

Harapan Tambahan Stimulus Eropa Dorong Laju IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibayangi rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Fed.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih menguat selama sepekan ke depan. Espektasi adanya tambahan stimulus dari Bank Sentral Eropa dan European Central Bank (ECB) menjadi pendorong indeks saham.

"IHSG masih berpeluang menguat terbatas, faktornya peluang tambahan stimulus di Eropa. Setelah Presiden ECB Mario Draghi pidato," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/11/2015).

Namun, laju IHSG tidak pesat karena dibayangi oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS)/ The Federal Reserve (The Fed). Lantaran, data-data perekonomian AS mendukung untuk kenaikan suku bunga tersebut.

Di sisi lain, pergerakan yang cukup baik pada pekan lalu juga memberikan peluang pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

"IHSG mulai berpeluang koreksi, kemarin kan naik karena PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik," ujar Hans.

Dia menuturkan, IHSG akan bergerak pada level support 4.505-4.474 dan resistance pada 4.586-4.614.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memperkirakan IHSG menguat selama sepekan. Penguatan indeks saham dipengaruhi sentimen eksternal.

Beberapa data yang bakal rilis pekan ini, di antaranya dari AS data penjualan rumah (existing home sales), GDP growth rate, dan consumer confidence. Sementara dari dari dalam negeri sendiri belum ada data yang dirilis pekan ini.

"Bahkan juga dimungkinkan untuk kembali meninggalkan utang gap yang ada. Arah IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal yang dapat berimbas pada pasar dalam negeri," kata dia dalam keterangannya.

Dia menambahkan, IHSG akan menguat sepanjang pelaku pasar tidak melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

Reza mengatakan, IHSG akan berada di rentang support 4.375-4.485 dan resistance 4.575-4.600.

Untuk rekomendasi saham, Hans merekomendasikan akumulasi saham PT Astra International Tbk (ASII) dan jual ketika menguat untuk saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbkk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.