Liputan6.com, Bandung - Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat resmi terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April lalu. Adapun kini setelah terpilih ia memiliki nama kepausan yaitu Paus Leo XIV.
Melansir dari AFP terpilihnya paus baru dilakukan setelah asap putih sebelumnya mengepul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan. Asap putih tersebut menandakan bahwa 133 kardinal di dalam telah memilih Paus baru.
Baca Juga
Kemudian nama Paus Leo XIV diumumkan secara resmi kepada seluruh umat yang menantikan di Lapangan Basilika Santo Petrus. Paus Leo XIV juga tampil di salah satu balok Basilika Santo Petrus dan menyapa serta memberi berkat kepada dunia.
Advertisement
Sebagai informasi, aspa putih yang keluar dari cerobong Kapel Sistina sebelumnya telah melalui tiga putaran pemungutan suara. Sebelumnya dalam dua putaran diketahui asap hitam yang selalu keluar.
Pemilihan paus tersebut dilakukan secara tertutup yang dikenal dengan sebutan konklaf yaitu suatu pertemuan Dewan Kardinal dari seluruh dunia dan saat ini berjumlah 133 kardinal elektor. Kemudian pertemuannya dilakukan tertutup dan rahasia untuk memilih seorang Paus.
Sebelum resmi terpilih, umat Katolik selalu menantikan hasil konklaf pemilihan paus baru di Vatikan. Pada kabar baru saat ini tentunya para umat Katolik langsung bersorak ketika asap putih yang keluar dari cerobong Kapel Sistina.
Profil Singkat Robert Francis Prevost
Melansir dari situs resmi Vatican, Robert Francis Prevost kini dikenal dengan nama Paus Leo XIV merupakan pria kelahiran 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Saat ini dia menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat dalam 2 ribu tahun.
Paus Leo XIV terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April lalu. Dia terpilih setelah proses konklaf baru berlangsung tiga putaran.
Kemudian sebagai Uskup Agung Chicago dia memimpin Keuskupan Agung terbesar di Amerika Utara. Pria berusia 69 tahun ini juga diketahui memiliki kewarganegaraan ganda yaitu AS dan Peru.
Selain itu, ia juga menjabat di Komisi Kepausan untuk Amerika Latin dan kawasan yang menjadi rumah untuk hampir 40 persen umat Katolik di seluruh dunia. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Uskup Chiclayo di Peru dari 2015 hingga 2023.
Dia juga seorang prelatur Gereja Katolik yang menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup sejak 12 April 2023 dan diangkat pada 30 Januari 2023. Lalu dikenal sebagai salah satu Kardinal yang diangkat oleh mendiang Paus Fransiskus.
Advertisement