Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak kosakata Belanda diserap ke dalam Bahasa Indonesia, seperti kantor (kantoor), handuk (handdoek), dan sepeda (fiets). Bahasa daerah, termasuk Bahasa Jawa, juga tak luput dari pengaruh kolonial.
Selain bahasa, sistem pendidikan, hukum, dan arsitektur peninggalan Belanda masih digunakan di Indonesia. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima Bahasa Jawa yang berasal dari serapan Bahasa Belanda:
1. Sepaneng
Advertisement
Kata sepaneng dalam Bahasa Jawa ternyata berasal dari kosakata Belanda spanning yang berarti tegang. Proses penyerapan kata ini terjadi selama masa kolonial.
Baca Juga
Hal ini terjadi ketika interaksi antara masyarakat Jawa dan penjajah Belanda berlangsung. Seiring waktu, pelafalan spanning beradaptasi menjadi sepaneng agar lebih mudah diucapkan oleh penutur Bahasa Jawa.
Dalam Bahasa Jawa, sepaneng memiliki makna yang sama dengan asal katanya, yaitu menggambarkan keadaan tegang atau cemas. Kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk mengungkapkan perasaan gelisah atau situasi yang tidak nyaman.
2. Langsam
Kata langsam yang digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia ternyata berasal dari kosakata Belanda langzaam yang berarti pelan-pelan atau lambat. Kata ini masuk ke dalam kosa kata masyarakat Indonesia selama masa penjajahan Belanda yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam penggunaan sehari-hari, langsam biasanya merujuk pada kendaraan yang bergerak dengan kecepatan rendah. Contohnya, ungkapan mobil itu jalan langsam yang berarti mobil itu berjalan pelan. Kata ini sering digunakan dalam konteks informal, terutama di daerah-daerah yang memiliki sejarah panjang interaksi dengan budaya Belanda.
Brompit
3. Brompit
Kata brompit yang pernah populer di kalangan generasi tua Indonesia ternyata berasal dari Bahasa Belanda bromfiet, yakni gabungan dari kata brommer (motor) dan fiets (sepeda). Istilah ini muncul di era kolonial ketika sepeda motor pertama kali diperkenalkan di Hindia Belanda, dan bertahan dalam percakapan sehari-hari hingga beberapa generasi berikutnya.
Pada masa lalu, istilah brompit lebih umum digunakan daripada sepeda motor, terutama oleh generasi yang tumbuh di tahun 1950-1980-an. Penyebutan ini dapat ditemui dalam percakapan informal seperti brompitnya mogok di jalan.
4. Sepur
Kata sepur yang biasa digunakan masyarakat Indonesia untuk menyebut kereta api ternyata berasal dari Bahasa Belanda spoorweg (jalur rel). Istilah ini telah mengakar kuat dalam kosa kata Indonesia sejak zaman kolonial dan bertahan hingga era modern.
Berbeda dengan banyak kata serapan Belanda lain yang mulai punah, sepur justru tetap populer digunakan berbagai generasi. Anak muda masa kini masih sering mengucapkan nyebrang sepur, karena kata ini dianggap lebih praktis dibanding penyebutan resmi kereta api.
5. Blambir
Kata blambir yang kini nyaris punah dalam percakapan sehari-hari ternyata merupakan serapan dari Bahasa Belanda brandweer yang berarti pemadam kebakaran. Istilah ini pernah digunakan di masa lalu sebelum akhirnya tergantikan oleh istilah resmi pemadam kebakaran atau damkar yang lebih umum dikenal masyarakat saat ini.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement