Sukses

Pahami dan Kenali Dekat Gejala hingga Cara Mengatasi 'Panic Attack'

Panic attack dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stres berat, trauma masa lalu, atau gangguan kecemasan yang datang tiba-tiba

Liputan6.com, Jakarta - Panic attack atau serangan panik adalah pengalaman yang menghantui bagi mereka yang mengalaminya. Hal ini merupakan episode tiba-tiba dari kecemasan yang intens, disertai dengan gejala fisik dan emosional yang menghancurkan.

Panic attack adalah serangan kecemasan mendadak yang sangat kuat pada diri seseorang. Dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan dan menciptakan sensasi teror yang tak terkendali.

Gejala-gejalanya meliputi detak jantung yang cepat, sesak napas, gemetar, keringat berlebih, dan perasaan kehilangan kendali atau kematian. Gejala panic attack dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.

Mereka sering kali merasa takut mati atau kehilangan kendali. Gejala fisik seperti denyut jantung yang cepat, berkeringat, pusing, mual, atau gemetar juga sering terjadi.

Kadang-kadang, mereka juga dapat merasa terasing dari kenyataan atau merasa tidak nyata. Panic attack dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stres berat, trauma masa lalu, atau gangguan kecemasan.

Kondisi medis seperti hipertiroidisme juga dapat menjadi pemicu. Terkadang, tidak ada pemicu yang jelas, dan serangan panik terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda mengatasi serangan panik:

Pahami Gejala

Pertama-tama, penting untuk mengenali gejala serangan panik. Ini bisa mencakup detak jantung yang cepat, sesak napas, gemetar, dan perasaan kehilangan kendali. Memahami bahwa ini adalah reaksi fisik normal terhadap kecemasan dapat membantu Anda menghadapinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Mengatasi

Teknik Relaksasi

Teknik-teknik pernapasan dalam seperti pernapasan perut dalam dan lambat dapat membantu menenangkan sistem saraf Anda. Latihan meditasi, yoga, atau relaksasi otot progresif juga bisa efektif dalam mengurangi kecemasan.

Ubah Pola Pikir

Coba identifikasi dan tantang pikiran negatif yang muncul selama serangan panik. Gunakan afirmasi positif untuk menggantikan pikiran yang merugikan. Ingatkan diri Anda bahwa serangan panik tidak membahayakan dan akan berlalu.

Alihkan Perhatian

Alihkan perhatian Anda dari gejala serangan panik dengan melakukan aktivitas yang menuntut konsentrasi, seperti menghitung mundur dari 100 dengan kelipatan tertentu atau mencatat lima hal yang Anda lihat, dengar, dan rasakan di sekitar Anda.

Jaga Kesehatan Fisik

Pola makan sehat, tidur yang cukup, dan olahraga teratur dapat membantu menjaga keseimbangan kimia tubuh Anda, yang dapat mempengaruhi kecenderungan Anda terhadap serangan panik.

Cari Dukungan

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang-orang yang Anda percayai, seperti teman, keluarga, atau seorang profesional kesehatan mental. Bicarakan pengalaman Anda dan cari dukungan emosional.

Konsultasikan dengan Profesional

Jika serangan panik terus berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang terapis atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi pemicu dan memberikan strategi pengelolaan yang lebih spesifik.

Panic attack adalah pengalaman yang menakutkan dan mengganggu bagi mereka yang mengalaminya. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang gejala, penyebab, dan cara mengelolanya, individu dapat memperoleh kontrol atas kecemasan mereka dan mengurangi frekuensi serta keparahan serangan panik.

Penting bagi mereka yang mengalami serangan panik untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan untuk mendapatkan dukungan dan perawatan yang sesuai.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini