Sukses

Antisipasi Mudik Lebaran, Menhub Minta Manajemen Khusus di KM 152 Tol Cipali-Cisumdawu Jawa Barat

Manajemen khusus itu diperlukan, katanya, untuk menghindari atau mengurai potensi kemacetan.

Liputan6.com, Bandung - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, meminta agar ada manajemen khusus di Km 152 yang jadi titik pertemuan antara Tol Cisumdawu-Cipali. Prediksinya, akan terjadi kontraksi arus lalu lintas di titik tersebut pada masa mudik dan arus balik Lebaran 2024.

Manajemen khusus itu diperlukan, katanya, untuk menghindari atau mengurai potensi kemacetan. Hal tersebut disampaikan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke Stasiun Bandung, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024).

"Yang harus menjadi perhatian, kita tahu bersama bahwa Tol Cipali tetap menjadi dua jalur, Tol Cisumdawu akan beroperasi, sehigga di Km 152 itu terjadi satu kontraksi, perlu manajemen khusus," katanya kepada wartawan.

Secara khusus, Budi mengatakan, sudah meminta Polri dan Jasa Marga berkolaborasi untuk memperhitungkan kemungkinan jumlah kendaraan yang akan melalui Tol Cipali. "Jabar adalah tempat penting untuk melaksanakan mandat presiden agar pelayanan ini menjadi baik," imbuh Budi.

Di tempat yang sama, Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan menyampaikan, kepolisian disebut sudah memetakan sejumlah kerawanan mudik maupun arus balik Lebaran di Jawa Barat, termasuk di jalur tol.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Macet di Jalan Tol

Beberapa titik tersebut di antaranya Km 152 pertemuan antara Tol Cisumdawu dan Cipali, Km 48 tol layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ), hingga Km 87 Tol Cipali. Terkait itu, Aan mengklaim, kepolisian sudah menyiapkan sejumlah cara bertindak.

"Dari mulai contra flow, one way, sampai menerjunkan tim urai. Korlantas juga sudah memback-up kendaraan operasional," katanya.

Aan juga mengatakan, potensi kemacetan itu bisa terjadi akibat bottleneck atau penyempitan jalur, hingga pelambatan kendaraan yang terjadi di sekitar rest area.

"Kemudian juga ada beberapa tol fungsional yang diberlakukan seperti Tol Cimanggis-Cibitung, itu akan menjadi krusial. Dari Jasa Marga juga sudah memberikan parameter, jumlah kendaraan yang boleh lewat setiap jamnya, sehingga kita akan kendalikan," kata dia.

"Jawa Barat memang jadi yang luar biasa, karena selain dilewati oleh pemudik dari Jabodetabek, Jawa Barat juga jadi tujuan para pemudik, juga menjadi asal yang akan mudik. Jadi memang cukup berat," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.