Sukses

Golkar Berjaya, Satkar Ulama Indonesia Minta Pertahankan Airlangga Hartarto

Ketua Satkar Ulama Indonesia Dr Idris Laena meminta Partai Golkar mempertahankan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum karena dinilai sukses mengangkat jumlah kursi di parlemen.

Liputan6.com, Semarang - Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia Dr.Ir.H.M.Idris Laena.MH menilai Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi  berprestasi gemilang atas kebangkitan dan kemenangan Golkar dalam Pemilu 2024.

Menurutnya, Partai Golkar mendapatkan marwah dan kehormatan kembali sebagai partai besar.

"Pemilu 2024 telah selesai. Semua menyaksikan bahwa Partai Golkar ini tetap berdiri kokoh dengan perolehan suara membanggakan di peringkat kedua dengan 15,28 persen suara," kata Idris Laena.

Perolehan suara Partai Golkar di Pemilu 2024 berimbas kepada perolehan kursi DPR RI yang diharapkan semakin banyak. Apalagi sebaran perolehan suara Golkar lebih banyak di hampir semua provinsi ketimbang PDIP. 

Ditambahkan bahwa tangan dingin Airlangga Hartarto membuktikan kehandalannya sebagai politisi. Menurutnya capaian Golkar disebabkan karena Airlangga lebih mengutamakan partai dan tidak memaksakan diri menjadi Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia.

"Pemilihan dukungan kepada Prabowo terbukti membawa efek ekor jas. Ini juga kejelian Airlangga," katanya.

Langkah taktis Airlangga juga terlihat ketika memutuskan mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden Republik Indonesia.

"Golkar adalah partai yang pertama kali di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang memutuskan Mas Gibran sebagai Cawapresnya Pak Prabowo," kata Idris.

Selain itu, Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian mampu mengawal kebijakan Presiden Joko Widodo, yang dibuktikan dengan ukuran tingkat kepuasan rakyat mencapai 70 persen.

"Alasan terakhir Pak Airlangga Hartarto harus dipertahankan adalah kemampuannya menempatkan caleg di setiap Dapil, menyesuaikan permasalahan di Dapil tersebut. Ini salah satu kunci kemenangan Golkar yang merata di hampir seluruh Provinsi," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini