Sukses

Wajib Tahu, Manfaat Menahan Amarah Saat Puasa

Mengendalikan amarah tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga memiliki dampak positif pada hubungan sosial

Liputan6.com, Jakarta - Puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan amarah. Dalam bulan suci Ramadhan, praktik ini menjadi lebih penting karena menciptakan lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang.

Menahan amarah saat puasa adalah tindakan spiritual yang mendalam, membutuhkan kesabaran dan pengendalian diri yang kuat. Menahan amarah bukanlah tugas yang mudah, terutama di tengah kehidupan sehari-hari yang penuh dengan stres dan tantangan.

Namun, Rasulullah SAW telah memberikan contoh yang baik dalam hal ini, mengajarkan umatnya untuk mengendalikan emosi mereka bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

Allah pernah berfirman dalam Al-Qur'an surat Az Zumar ayat 10 tentang keutamaan orang yang dapat menahan amarah.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dibalas dengan pahala tanpa batas."

Mengendalikan amarah tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga memiliki dampak positif pada hubungan sosial. Ketika seseorang mampu menahan amarahnya, ia mampu membangun hubungan yang lebih harmonis dengan orang lain, menghindari konflik yang tidak perlu, dan menciptakan atmosfer yang lebih damai di sekitarnya.

Tentu saja, menahan amarah tidak berarti menekan emosi atau menjadi pasif. Sebaliknya, itu adalah tentang menemukan cara yang sehat untuk mengelola emosi negatif dan mengekspresikannya dengan cara yang produktif dan penuh kasih.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makna Puasa

Berlatih kesabaran, memahami sudut pandang orang lain, dan belajar untuk memaafkan adalah langkah-langkah penting dalam proses ini. Dalam konteks puasa Ramadhan, menahan amarah juga merupakan bentuk penghormatan terhadap ibadah yang sedang dilakukan.

Dengan mengendalikan diri dari amarah, seseorang menunjukkan komitmen yang lebih dalam terhadap prinsip-prinsip puasa, yakni memperbaiki akhlak dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jadi, di tengah kesibukan dan tekanan kehidupan sehari-hari, marilah kita jadikan puasa Ramadhan sebagai kesempatan untuk mengasah kemampuan kita dalam menahan amarah.

Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya mendapatkan manfaat spiritual, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih damai bagi diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita.

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.