Sukses

Separuh Lebih Wilayah Kabupaten Grobogan Terendam Banjir

Total luasan mencapai 68% dan 113 desa. Ribuan warga harus mengungsi.

Liputan6.com, Grobogan - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kian meluas hingga hari ini, Sabtu (16/3). Banjir yang terjadi sejak Rabu (13/3) itu merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Lusi di wilayah timur.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih, menginformasikan bahwa banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa di awal bulan Februari.

Pantauan elevasi DAS Sungai Lusi dari Pos Menduran berada pada level AWAS atau di angka 10.37 meter, Sabtu (16/3) pukul 01.00 WIB dini hari. Kondisi ini belum berubah dari pantauan pada hari sebelumnya.

"Topografi wilayah Kabupaten Grobogan merupakan daerah dataran rendah cekungan yang diapit oleh Pegunungan Kapur Utara (utara) dan Pegunungan Kendeng (selatan)," kata Endang.

Tinjauan lapangan Kasie Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan, Masrichan, wilayah Kota Purwodadi hingga Sabtu (16/3) pagi masih tergenang banjir. Jalan protokol di pusat kota lumpuh dan belum dapat dilalui oleh beberapa jenis kendaraan tertentu.

"Titik terdalam genangan banjir di Kota Purwodadi berada di Perempatan Kencana, Tugu Patung Kuda dan depan SMA Negeri 1 Purwodadi di jalan R. Soeprapto," katanya.

Sementara itu data yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Grobogan per Jumat (15/3) pukul 20.00 WIB, banjir Grobogan berdampak di 113 desa yang terbagi di 13 kecamatan dari total 19 wilayah kecamatan. Dengan kata lain, 68% wilayah Kabupaten Grobogan telah terdampak banjir.

Ada 6.746 rumah terendam banjir. Satu rumah rusak berat dan delapan lainnya rusak ringan, 65 fasilitas pendidikan terendam, 4 tanggul sungai jebol dan lahan pertanian seluas 5.352,5 hektare terendam dan terancam gagal panen.

Banjir juga telah memaksa 667 jiwa mengungsi ke lokasi yang lebih aman setelah permukiman mereka terendam dengan tinggi muka air (TMA) bervariasi antara 15-100 sentimeter.

Data pengungsi dan lokasinya meliputi; Balai Desa Getasrejo 136 orang, rumah sekdes Getasrejo 40 orang, Pendopo (Setda Grobogan) 106 orang, gedung kantor PCNU 87 orang, musala belakang Polsek Kota Purwodadi 250 orang, masjid Baitul Makmur Kota Purwodadi 35 orang dan Hotel Catra 13 orang.

Pemerintah Kabupaten Grobogan telah mendirikan dapur umum di 43 titik. Pendistribusian permakanan dari dapur umum itu terus dilakukan seiring proses evakuasi warga terdampak yang masih berjalan.

Warga bersama TNI/Polri juga bergotong-royong melakukan penguatan tanggul sungai irigasi dengan kantong berisi pasir dan tanah. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi agar debit air sungai jalur irigasi tidak meluap dan memicu kerusakan yang dapat memperparah banjir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.