Sukses

Keinginan Pelatih PSS Sleman Risto Vidakovic, Main di Kandang dengan Kehadiran Suporter

Sebelumnya, dipastikan PSS Sleman harus menjadi tim musafir sejak Stadion Maguwoharjo mulai direnovasi bulan lalu. Mereka pun menggunakan Stadion Sultan Agung sebagai kandang untuk menggelar laga.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pelatih PSS Sleman Risto Vidakovic curhat penampilan timnya di kandang tanpa suporter dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 merupakan sebuah kerugian. Menurutnya, kehadiran suporter sangat penting untuk membakar semangat para pemainnya untuk mengamankan kemenangan.

Sebelumnya, dipastikan PSS Sleman harus menjadi tim musafir sejak Stadion Maguwoharjo mulai direnovasi bulan lalu. Mereka pun menggunakan Stadion Sultan Agung sebagai kandang untuk menggelar laga.

Sayangnya, untuk menghelat laga di Stadion Sultan Agung, tim berjuluk Super Elang Jawa itu menemui kendala. Mereka tidak diperkenankan untuk menggelar laga dengan kehadiran suporter. Kebijakan itu dikeluarkan pihak Pemerintah Kabupaten Bantul sebab mengantisipasi hal-hal di luar kendali.

Risto Vidakovic menyebut, kehadiran suporter dalam laga kandang merupakan hal penting. Apalagi musim ini PSSI mengeluarkan kebijakan agar suporter lawan tak hadir saat away. Artinya PSS tak dapat dukungan saat laga tandang.

Pada Minggu (4/2/2024), PSS Sleman ditahan imbang 2-2 oleh Persikabo, tim yang saat ini terpuruk di zona degradasi. Mereka memimpin pertandingan hingga menit akhir, namun sebelum peluit akhir pertandingan, Persikabo mampu menyamakan kedudukan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Menurut Risto, salah satu penyebabnya adalah tanpa kehadiran penonton.

"Kita bermain di rumah tapi tanpa suporter. Sekarang kami bermain tandang tanpa suporter juga jadi itu lebih susah (untuk meraih kemenangan)," kata Risto.

Ia pun berharap laga-laga kandang Super Elja berikutnya dapat dihadiri suporter. Menurutnya, kehadiran suporter akan mengubah keadaan dan meningkatkan mental pemain di lapangan.

"Sulit untuk bermain kandang tanpa dukungan. Kami bermain dua pertandingan di lapangan kami dan ini adalah pertandingan pertama di luar, ini bukan lapangan kami, sesuatu yang baru juga untuk kami dan semua pemain dan tanpa suporter pula. Jadi itu sulit untuk bermain dengan keadaan seperti ini," ucap Risto.

Berikutnya, PSS Sleman dikabarkan bakal menggunakan Stadion Manahan Solo untuk melangsungkan pertandingan. Dari kabar sementara, laga itu boleh dihadiri penonton.

Sementara itu, Super Elja juga tengah melakukan diskusi untuk tetap menggunakan Stadion Sultan Agung, namun pertandingan bisa digelar dengan penonton.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekecewaan Risto

Hasil imbang melawan Persikabo menurutnya jelas mengecewakan. Mereka sudah unggul 2-1 sampai menit 90. Namun tim lawan tanpa diduga mampu menyamakan kedudukan tepat saat tambahan waktu baru saja diumumkan.

Risto bahkan menyebut, hasil imbang itu diluar ekspektasi. Menurut dia, para pemain seharusnya dapat menahan bahkan menggandakan kedudukan untuk kill the game.

Sayangnya, gol di menit akhir lewat sepakan jarak jauh mengubah segalanya. Kemenangan PSS di depan mata sirna jelang dua menit peluit akhir.

"Kami telah memberikan segalanya, tapi sayangnya mereka mencetak gol di menit akhir dan masih banyak permainan yang dimainkan jadi kita harus melupakan pertandingan hari ini secepatnya dan fokus di pertandingan berikutnya," ujar Risto.

Hasil imbang melawan Persikabo membuat PSS saat ini bertengger di peringkat 14 dengan 27 poin, atau dua tingkat di atas Arema FC yang saat ini berada di peringkat 16 zona degradasi.

Tak bisa dimungkiri, jika hasil minor kembali didapat Super Elja di laga berikutnya, bukan mustahil posisi mereka disalip di papan klasemen.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini