Sukses

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Warga Diimbau Waspada Banjir Lahar Dingin

Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Jumat (2/2/2024), pukul 08.25 Wita.

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur kembali erupsi pada Jumat (2/2/2024), pukul 08.25 Wita. Laporan Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki mencapai 700 meter di atas puncak, atau 2.284 meter di atas permukaan laut. 

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 141.04 detik.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta sektoral 5 kilometer pada arah Utara-Timur Laut dan 6 kilometer pada sektor Timur Laut.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Selain itu, masyarakat juga diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah turun menjadi Siaga (Level III), setelah sebelumnya sempat berada di status Awas (Level IV). Sepanjang awal tahun 2024 ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 51 kali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Jenis Bahaya Akibat Erupsi Gunung Api

Dilansir dari laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, erupsi gunung api merupakan salah satu bencana yang sering dialami oleh Indonesia.

Menurut pengertiannya, erupsi gunung api adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi yang diakibatkan oleh adanya aktifitas magama dan pergerakan yang terjadi pada lempeng tektonik.

Apabila kita melihat dampak yang ditimbulkan akibat erupsi gunung api, kita dapat mengetahui bahwa dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada kesehatan masyarakat yang ada disekitarnya, namun dampaknya juga dapat merusak lingkungan dan mempengaruhi kondisi alam.

Berikut ini adalah 3 jenis bahaya yang muncul akibat adanya letusan gunung api, diantaranya adalah:

Bahaya Primer (Bahaya langsung dari erupsi)

1. Aliran hawa Panas

2. Lahar letusan (lumpur panas)

3. Lelehan lava

4. Gas vulkanik beracun

5. Lontaran batu pijar

Bahaya Sekunder (Bahaya yang tidak langsung dari erupsi)

1. Lahar

2. Longsor Vulkanik

Bahaya Ikutan (bahaya lain yang dipicu oleh dampak erupsi)

1. Tsunami

2. Kelaparan

3. Banjir bandang

Dengan mengetahui 3 jenis bahaya yang berpotensi akan terjadi akibat dampak erupsi gunung api diatas, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan bersegera untuk mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih aman atau yang sudah ditentukan sebelumnya oleh petugas yang berwenang di lokasi bencana.

Tetap jaga kesehatan dan terapkan perilaku hidup bersih selama berada di lokasi pengungsian untuk memnimalisir potensi paparan penyakit ditengah masyarakat pengungsi.

Tidak lupa untuk segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami luka maupun cidera selama masa evakuasi, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.