Sukses

Cerita Petugas Temukan 2 WNA Swedia yang Nekat Kemah di Gunung Lewotobi yang Erupsi

Dua Warga Negara Asing (WNA) asal Swedia yang nekat berkemah di wilayah zona merah gunung Lewotobi Laki-laki yang sedang erupsi

Liputan6.com, Flores Timur - Komandan Tim Basarnas Maumere untuk Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Riswan Dwiputra meminta ada pos jaga di Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, kabupaten Flores Timur, NTT agar tidak ada lagi aktivitas keluar masuk kampung, baik bagi masyarakat maupun wisatawan.

"Seharusnya sudah ada pos sehingga tidak ada lagi yang beraktivitas karena itu daerah rawan," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis 18 Januari 2025.

Hal itu disampaikan menyusul ditemukannya dua Warga Negara Asing (WNA) asal Swedia yang nekat berkemah di wilayah zona merah gunung Lewotobi Laki-laki yang sedang erupsi.

Riswan menyatakan komitmen tim SAR gabungan untuk melakukan patroli dan memastikan warga dari tujuh desa terdampak erupsi sudah mematuhi rekomendasi larangan yang telah dikeluarkan pihak PVMBG.

Ia menuturkan saat ditemukan, dua WNA asal Swedia sudah membangun tenda di daerah yang menjadi jalur aliran lava di Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, pada Rabu (17/1) malam.

Dua WNA pria itu bernama Alex (34) dan Hening (38). Keduanya telah membangun sebuah tenda lengkap dengan peralatan masak dan alas tidur.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemah di Zona Merah

Saat ditemukan dalam kegiatan patroli malam, kedua pria itu baru selesai membangun tenda dan hendak tidur. Hening pun tidak memakai baju saat disambangi personel tim SAR.

"Mereka tujuannya memang mau camping di situ karena melihat area itu cukup bagus untuk camping dan membangun view gunung api," ujar Riswan.

Setelah menemukan kedua pria itu, tim SAR gabungan menjelaskan tentang kondisi wilayah yang mereka jadikan lokasi berkemah.

Riswan mengatakan wilayah itu menjadi zona merah dan ada larangan melakukan aktivitas apa pun.

"Kami komunikasikan bahwa area ini harus clear karena jalur merah yang sudah dinyatakan tidak boleh ada aktivitas," ucap Riswan.

Ia bersyukur dua WNA itu memahami informasi yang disampaikan tim SAR. Petugas juga menunggu kedua WNA itu membongkar tenda dan mengawalnya menuju jalan utama.

"Mereka sempat bertanya area mana yang kira-kira dinyatakan clear untuk camping, jadi kami arahkan untuk keluar dan kami kawal hingga ke jalan raya Maumere-Larantuka," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.