Sukses

Lezat dan Unik, Ini 5 Kuliner Khas Suku Pakpak

Suku Pakpak adalah suku besar yang mendiami wilayah Sumatra Utara, mulai dari Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, hingga Kabupaten Pakpak Bharat.

Liputan6.com, Medan - Suku Pakpak memiliki sajian kuliner khas yang tak bisa ditemukan di wilayah lain. Selain lezat, sajian kuliner khas ini juga unik.

Suku Pakpak adalah suku besar yang mendiami wilayah Sumatra Utara, mulai dari Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, hingga Kabupaten Pakpak Bharat. Suku ini juga banyak ditemui di Kabupaten Singkil dan Kota Subulussalam, Aceh.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa kuliner Suku Pakpak Bharat yang wajib dicoba:

1. Ginaru

Ginaru adalah sejenis bubur yang dibuat dari sisa beras. Makanan ini kerap disajikan saat musim paceklik tiba, terutama saat beras sulit didapatkan.

Makanan ini diolah menggunakan aneka rempah. Awalnya, ginaru berasal dari beras yang ditampah saat ingin menanak nasi atau disebut monis. Monis kemudian disimpan untuk dimasak saat masa paceklik tiba.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jukut

2. Jukut

Jukut dalam bahasa Pakpak berarti daging. Sajian ini memang menggunakan daging sebagai bahan dasarnya.

Daging yang digunakan berupa daging kerbau, lembu, ayam, atau kambing. Sajin ini kerap hadir dalam pesta perkawinan maupun hari-hari besar lainnya, seperti Natal, Idul Fitri, dan tahun baru.

3. Lappet

Masyarakat Suku Pakpak juga memiliki makanan yang disajikan dengan dibungkus daun pisang. Adalah lappet, yang serupa dengan sajian lepet di wilayah lain.

Makanan ini menggunakan beras sebagai bahan dasar. Beras diolah dengan cara dikukus dalam daun pisang dan dicampur dengan gula merah.

4. Nakan Ngersing

Nakan ngersing dibuat dari beras menjadi nasi dengan tambahan kunyit. Makanan ini biasanya dibuat saat ada upacara adat sebagai penolak bala.

Selain itu, makanan ini juga kerap disajikan dalam upacara adat yang berhubungan dengan pertanian. Bagi masyarakat setempat, pertanian adalah sektor yang paling penting.

 

3 dari 3 halaman

Nditak

5. Nditak

Nditak merupakan makanan berbahan dasar beras yang diolah dengan cara ditumbuk hingga halus. Makanan ini diolah dengan menggunakan bahan-bahan lain berupa gula merah, kelapa muda, dan lada.

6. Pelleng

Pelleng dikenal sebagai sejenis nasi atau bubur berwarna kuning. Berbeda dengan nasi tumpeng, pelleng berbentuk bulat dan bukan kerucut.

Selain itu, nasi ini dibumbui dengan aneka bumbu kaya rempah. Terdapat banyak jenis pelleng di wilayah Pakpak, seperti pelleng kelasen, boang, simsim, dan pegagan. Masing-masing jenis pelleng ini memiliki rasa gurih dan pedas yang berbeda-beda

Nasi pelleng disajikan dengan lauk sejenis daging ayam kampung. Beberapa orang menyantap sajian ini dengan menambahkan kuah opor ayam.

7. Pinahpah

Pinahpah merupakan salah satu makanan ringan berbahan dasar padi muda atau biasa dikenal padi pulut. Bulir padi yang digunakan harus muda dan masih hijau.

Padi tersebut kemudian diolah dengan cara digongseng tanpa minyak dalam belanga dengan api dari kayu bakar yang stabil. Selanjutnya, kulit padi dipisahkan menggunakan tampi. Pinapah kemudian disajikan dengan menaburkan gula.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini