Sukses

Generasi Stroberi Dikenal Kreatif tapi ‘Lembek’, Berakhir Manis atau Masam?

Generasi muda zaman sekarang kerap kali disebut dengan generasi stroberi. Hal ini didefinisikan dengan stroberi yang terlihat indah dan sangat menarik dari luar, namun sangat mudah busuk dan rusak. Generasi stroberi juga dikenal kreatif, tapi 'lembek'.

Liputan6.com, Jakarta - Generasi muda zaman sekarang kerap kali disebut dengan generasi stroberi. Hal ini didefinisikan dengan stroberi yang terlihat indah dan sangat menarik dari luar, namun sangat mudah busuk dan rusak. Generasi stroberi juga dikenal kreatif, tapi 'lembek'.

Di balik keterbukaan pemikiran dan massalnya informasi dan pengetahuan, banyak yang belum menyadari bahwasannya generasi ini telah rusak bukan hanya dari segi fisik, namun juga dari dalam, mental dan pemikiran. 

Pusiknas Bareskrim Polri menyatakan setidaknya ada 451 aksi bunuh diri di Indonesia pada 2023, 226 kasus perundungan pada 2022, maraknya kasus pelecehan seksual, dan masih banyak lagi. Tak dapat dipungkiri, kita harus mengakui bahwa generasi ini adalah generasi yang 'lemah'.

Lalu, apakah generasi stroberi yang dikenal kreatif tapi 'lembek' itu akan berakhir manis atau masam?

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kemajuan Teknologi dan Gempuran Informasi

Teknologi, internet, gawai cerdas, dan media sosial memberikan banyak kemudahan bagi kita semua. Kemajuan teknologi ini memberikan kemudahan berkomunikasi, hiburan dan tentunya kemudahan mengakses informasi.

Fenomena banjir informasi ini, selain menimbulkan dampak positif, namun juga menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda. Di mana informasi yang ada menjadi bumerang bagi kita.

Keterbukaan atas informasi dari berbagai kalangan, negara, dengan beragam jenisnya malah membangun mental generasi stroberi ini, apalagi tidak dibarengi dengan pendidikan moral dan juga pemahaman yang baik. 

Imbasnya, banyak sekali informasi tentang kesehatan mental, ilmu mencintai diri sendiri, berujung pada lemahnya mental generasi muda dengan mengatasnamakan kesehatan mental.

3 dari 4 halaman

Penyebab Lembeknya Generasi Stroberi

Salah satu penyebab dari semakin lembeknya generasi stroberi ternyata juga pada cara didikan orangtua. Orangtua sedemikian rupa meramu agar anak menjalani hidupnya dengan damai dan senang. Kerap kali orangtua memberikan apapun yang anak inginkan dengan dalih menyayangi anak. 

Akan tetapi, orangtua yang terlalu mengikuti keinginan anak, selalu ada untuk membantu dan terlalu banyak memuji, ternyata malah memupuk anak menjadi generasi stroberi, dimana anak tidak mau berusaha, mudah menyerah, dan melihat tantangan sebagai masalah yang tidak dapat dipecahkan.

Menjadi orangtua yang baik tentunya diperlukan bagi tumbuh dan kembang anak, namun juga campur tangan orang tua memiliki porsinya masing-masing pada persoalan anak. Hal ini menyebabkan anak takut akan tantangan dan takut melakukan kesalahan. 

Padahal sebenarnya, tantangan bagi seorang anak juga dibutuhkan agar anak bisa mengembangkan pemikirannya dan melangkahi batas kemampuannya untuk terus berkembang.

4 dari 4 halaman

Generasi Penerus Bangsa

Pemuda merupakan cerminan bangsa dan akan menjadi generasi yang meneruskan eksistensi sebuah bangsa. Pemuda sudah seharusnya bisa bersaing di tengah gempuran era modernisasi dan globalisasi. 

Menjadi pemuda di era gempuran informasi dan kampanye kesehatan mental tidaklah salah. Namun harus bisa memilah dan memilih dan juga berpikir ke depan, tantangan pemuda bukanlah tentang penjajahan melainkan perang pemikiran. Jadi apakah generasi stroberi akan berakhir manis ataukah asam?

Sumber: BFI

Penulis: Nabila Nurul Izzatiddieni, Mahasiswa IPB University, Workshop Jurnalistik Koran Kampus IPB

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.