Sukses

6 Fakta Menarik Ikan Pari Jawa, Punah Akibat Ulah Manusia

Penelitian terhadap pari telah dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sejak lebih dari 20 tahun lalu, jauh sebelum dinyatakan punah. Ikan pari jawa merupakan salah satu spesies yang diteliti dan hanya pernah ditemukan sekali.

Liputan6.com, Yogyakarta - International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyatakan ikan pari jawa punah. Sebelumnya, peneliti Charles Darwin University (CDU) Australia telah menyatakan bahwa ikan Pari Jawa (Urolophus javanicus) dinyatakan punah.

Penelitian terhadap pari telah dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sejak lebih dari 20 tahun lalu, jauh sebelum dinyatakan punah. Ikan pari jawa merupakan salah satu spesies yang diteliti dan hanya pernah ditemukan sekali.

Punahnya spesies ikan pari super langka ini merupakan kepunahan ikan pertama akibat ulah manusia. Lalu, apa itu ikan pari jawa?

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta menarik ikan pari jawa.

1. Ditemukan oleh Peneliti Asal Jerman

Spesies pari Jawa pertama kali ditemukan oleh peneliti hewan asal Jerman, Eduard von Martens pada Juli 1862. Pada saat itu, ia sedang berjalan-jalan di pasar ikan di Jakarta.

2. Minimnya Informasi dan Penelitian Ikan Pari Jawa

Pengumpulan data dan penelitian mengenai ikan pari jawa pertama kali dilakukan pada pertengahan abad ke-19. Namun, ikan pari jawa sangat jarang terlihat setelah itu, sehingga penelitian lanjutan tidak bisa dilakukan.

Informasi mengenai Urolophus javanicus pun sangat terbatas. Terlebih saat ini sudah dinyatakan punah.

3. Ciri Khusus Ikan Pari Jawa

Ikan pari jawa memiliki beberapa ciri fisik yang khas dan membedakannya dari jenis ikan pari lain. Spesies ini memiliki cakram tubuh yang bulat dengan kelopak hidung berlobus kuat.

Selain itu, ikan pari jawa juga memiliki mata berukuran kecil serta moncong yang panjang. Warnanya sendiri kuning cenderung kecokelatan.

Ikan pari jawa memiliki cakram sirip dada berbentuk lonjong lebih panjang dari lebarnya. Ekor dan sirip punggung di depan tulang penyengat dan sirip ekor.

Untuk ukuran tubuhnya sendiri tidak bisa dipastikan karena tidak banyak spesimen yang tertangkap. Satu-satunya spesimen yang tertangkap di pasar ikan Jakarta merupakan ikan pari jawa betina yang berukuran 34 cm.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Habitat Ikan Pari Jawa

4. Habitat Ikan Pari Jawa

Ketika pertama kali ditemukan, spesies pari jawa sudah sangat langkah. Ikan tersebut diprediksi berasal dari pesisir perairan Teluk Jakarta yang berhadapan langsung dengan pesisir Kepulauan Seribu.

Beberapa sumber juga menyebut, Urolophus javanicus juga berada di perairan barat tengah Pasifik atau menyebar di Laut Jawa. Oleh sebab itu, ikan pari yang satu ini diberi nama ikan pari jawa.

5. Memiliki Sifat Benthik

Urolophus javanicus mungkin hidup di dasar laut yang lembut. Peneliti juga menemukannya di perairan yang dekat dengan pantai.

Ikan pari jawa diketahui memiliki sifat benthik, yaitu hubungan organisme atau aktivitas biologis yang terjadi di atau di sekitar dasar perairan. Termasuk organisme seperti invertebrata dan ikan yang hidup atau beraktivitas di zona ini.

6. Punah Akibat Ulah manusia

Punahnya ikan pari jawa merupakan kepunahan pertama spesies ikan akibat dari aktivitas manusia. Hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Daftar Merah IUCN, Craig Hilton-Taylor.

Hal ini dipicu oleh penangkapan secara intensif dan tidak diatur dari manusia terhadap ikan pari jawa. Ditambah, adanya degradasi habitat pesisir akibat industrialisasi yang menjadi faktor utama penyebab kepunahan ikan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini