Sukses

Dinilai Tak Merata, Petani di Bone Bolango Keluhkan Bansos El Nino

Fenomena El Nino tersebut dampaknya memukul keras ekonomi di sektor pertanian di Gorontalo khususnya di Kabupaten Bonebol.

Liputan6.com, Gorontalo - Dampak siklon El Nino di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) yang berujung pada kemarau panjang, membuat sejumlah petani gagal panen. Fenomena El Nino tersebut memukul keras ekonomi di sektor pertanian di Gorontalo khususnya di Kabupaten Bonebol.

Meski begitu, kerugian yang dialami petani tidaklah sedikit. Saat ini mereka terkendala dengan modal hingga memenuhi kebutuhan keluarga setiap hari. Apalagi, penerima bantuan sosial (bansos) EL Nino tidak semua petani adalah penerima.

"Tidak semua petani menerima bantuan sosial El Nino, padahal petani yang merasakan langsung dampaknya," kata Ismail, salah satu petani di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol).

"Kami mohon pemerataan bansos El Nino, kami mohon ke pemerintah pusat hingga daerah," katanya.

Menurut data yang diterima Liputan6.com, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos El Nino di Kabupaten Bonebol ada sekitar 1.700 orang. Namun data itu tidak sebanding dengan penduduk Bonebol yang berada di 170 ribu orang.

Sementara kurang lebih 300 juta penduduk Indonesia, hanya tiga juta penduduk yang dapat menikmati bansos tersebut.

Plt. Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, bilang bahwa bantu Bantuan ini sudah diatur dari pusat dan berproses lewat Kantor Pos Indonesia. Kemudian diserahkan langsung kepada kurang lebih 1.700 warga Bone Bolango yang ada tersebar di beberapa desa dan kelurahan.

Contohnya untuk wilayah Kecamatan Kabila sendiri, kata Merlan, mendapatkan alokasi kurang lebih 600 KPM. Untuk tahap awal pihaknya menyerahkan kepada 300 KPM karena diserahkan bertahap.

"Jadi penerimanya ini sudah ditentukan dari pusat, bukan pemerintah daerah yang memilih. Makanya bapak dan ibu penerima patut bersyukur, karena namanya keluar sebagai penerima BLT ini,” kata Merlan.

Kepada para penerima, Merlan menegaskan, agar bantuan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan keluarga. Pemerintah ini memberikan bantuan untuk menolong masyarakat dan rakyatnya bukan untuk berfoya foya.

“Pemerintah tidak ingin ada rakyatnya yang kelaparan. Memang jumlah bantuan ini tidak mencukupi untuk membeli keperluan dapur, tetapi paling tidak dengan bantuan yang diberikan pemerintah," imbuhnya.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Dinas Sosial

Plt. Kepala Dinas Sosial P3APPKB Kabupaten Bone Bolango, Fredy Lasut menyebutkan jumlah penerima BLT El Nino di Kecamatan Kabila sebanyak 600 KPM. Dimana 300 KPM lainnya sudah diserahkan minggu kemarin dan sisanya 300 KPM diserahkan hari ini. Masing-masing KPM akan menerima setiap bulan itu sebesar Rp200 ribu dan ini akan diterimakan selama dua bulan.

”Jadi total yang akan diterima oleh setiap KPM sebesar Rp400 ribu untuk periode bulan November dan Desember 2023. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk bisa mengurangi pemenuhan kebutuhan dasar bapak ibu sekalian,”kata Fredy.

Ia menjelaskan bahwa BLT dampak fenomena El Nino ini adalah bantuan kemarau. Pemerintah memberikan bantuan ini dalam rangka mengurangi beban masyarakatnya, dan ini perlu disyukuri. Sebab dari kurang lebih 18.000 penduduk Kecamatan Kabila hanya 600 orang atau KPM yang dapat bantuan tersebut.

“Benar, di Bone Bolango sendiri dari kurang lebih 170 ribu jumlah penduduk, hanya 1.700-an orang atau KPM yang dapat,” ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.