Pendidikan Berkualitas Kerap Terkendala Finansial, Ini Solusinya

Liputan6.com, Jakarta - Masa-masa persiapan menuju kehidupan kampus adalah momen yang penuh tantangan. Tahapan  menentukan universitas impian hingga memilih program studi yang sesuai akan membentuk perjalanan akademis dan profesional di masa depan.

Namun, kendala finansial seringkali menjadi hambatan dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Minimnya lembaga pendanaan untuk pendidikan yang sangat terbatas, menjadikan pendidikan berkualitas hanya dapat di akses kalangan tertentu.

Edulab, sebagai salah satu bimbingan belajar terbesar di Indonesia mengambil inisiatif untuk melakukan kemitraan strategis dengan Danacita (PT Inclusive Finance Group) untuk memperluas akses pendanaan pendidikan kepada masyarakat untuk meningkatkan aksesabilitas dan inklusivitas keuangan untuk berbagai kalangan pelajar.

Dalam hal ini, Edulab yang telah memiliki lebih dari 10 ribu pelajar di seluruh Indonesia ingin meningkatkan kapasitasnya hingga 20 ribu pelajar hingga akhir 2024. Danacita sebagai mitra strategis akan membantu dalam kemudahan biaya pendidikan untuk belajar di Edulab.

Menurut Founder dan CEO Edulab Indonesia Oki Earlivan, untuk mengejar ketertinggalan pemerataan pendidikan, inklusivitas keuangan dalam pendidikan harus bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah-daerah dan kota-kota kecil.

"Transformasi teknologi digital tidak dapat dihindarkan dan harus diperkuat agar tidak hanya dapat diakses tetapi juga mempermudah proses pengajuan hingga pencairan dana pendidikan," ujarnya.

Indonesia harus mengejar ketertinggalan pendidikan tinggi yang saat ini hanya dinikmati oleh 6,7 persen masyarakat Indonesia dan untuk menjadi negara maju setidaknya 30 persen masyarakat harus dapat menikmati pendidikan tinggi.

Dengan dilakukan penanda tanganan kerja sama antara Edulab Indonesia dan Danacita, pemerataan pendidikan akan semakin meningkat dan kolaborasi ini menjadi momentum akselerasi pendidikan berkualitas di Indonesia.