Sukses

280 Bangunan Liar di Saluran Irigasi Karawang Dibongkar, Aliran Irigasi Diharapkan Lancar Kembali

Ratusan Bangunan liar di sepanjang aliran irigasi di Kabupaten Karawang dibongkar, karena dianggap menghambat suplai air ke pesawahan.

Liputan6.com, Karawang - Areal persawahan di Kabupaten Karawang, kerap dilanda kekeringan saat musim kemarau tiba. Menurut data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten setempat, kekeringan ini bukan hanya akibat faktor cuaca, melainkan juga karena terjadi pendangkalan dan penyempitan saluran irigasi untuk penyuplai air dari Waduk Jatiluhur.

Pendangkalan dan penyempitan saluran irigasi ini, terjadi akibat maraknya bangunan liar di sekitar saluran irigasi. Sehingga, areal persawahan tak bisa teraliri air secara maksimal terganggu akibat bangunan liar.

Sebagai pengelola Waduk Ir Djuanda (Jatilihur), Jasa Tirta II saat ini tengah melakukan beragam upaya guna mengoptimalkan kembali aliran air irigasi di wilayah ini. Di antaranya, dengan melakukan pembongkaran bangunan liar yang selama ini terdapat di saluran irigasi tersebut.

Asisten Manajer Seksi Rengasdengklok Jasa Tirta II, Arif menjelaskan, bangunan liar yang berada di bantaran saluran irigasi ini di antaranya terdapat di Karawang Utara. Semisal di bantaran irigasi yang masuk wilayah Kecamatan Batu Jaya.

"Sejak Kamis (23/11) kemarin, kami bersama Kementerian PUPR dan jajaran pemerintahan setempat telah melakukan pembongkaran bangunan liar di sepanjang aliran irigasi," ujar Arif dalam keterangannya, Jumat (24/11/2023).

Arif menjelaskan, pembongkaran bangunan liar ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan air irigasi bagi petani di Karawang Utara. Adapun upaya pembongkaran bangunan liar ini dimulai dari area bahu jalan pasar Batu Jaya dengan total sebanyak 280 bangunan.

"Alhamdulillah, proses pembongkaran bangunan liar ini berjalan kondusif. Pembongkaran itu bukan dilakukan oleh petugas, tapi dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Karena mereka menyadari bangunannya menimbulkan sumbatan di saluran irigasi," jelas dia.

Setelah dilakukan pembongkaran, Jasa Tirta II berharap kedepan tidak ada lagi warga yang mendirikan bangunan liar di sepanjang bantaran irigasi. Selain itu, masyarakat di sekitar aliaran air diharapkan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran irigasi.

Sebelumnya, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh juga sempat menyampaikan jika normalisasi irigasi menjadi salah satu yang bisa menangani kekeringan di wilayahnya. Dia pun tak menampik ada beberapa wilayah yang irigasinya terganggu akibat bangunan liar.

"Kami juga telah melakukan pembongkaran. Seperti yang telah dilakukan di sekitar Kecamatan Cibuaya," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.