Sukses

Pendangkalan Irigasi, Ratusan Hektare Sawah di Karawang Mengering

Ratusan hektare di Kabupaten Karawang mengering, akibat tersumbatnya pasokan air. Pendangkalan irigasi jadi penyebabnya.

Liputan6.com, Karawang - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang melansir, hingga pertengahan Oktober ini tercatat sudah ada 310 hektare areal sawah yang mengalami kekeringan. Selain dampak El Nino, kekeringan ini juga akibat terjadinya pendangkalan saluran irigasi.

Kabid Perkebunan dan Perlindungan Tanaman pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Dadan Danny membenarkan terkait hal itu. Dari catatan yang ada di dinasnya, saat ini ada 310 hektare sawah mengering akibat terdampak kemarau panjang.

"Areal persawahan yang mengalami kekeringan ini, tersebar di sejumlah kecamatan," ujar Dadan kepada wartawan, Senin (23/10/2023).

Dadan menjelaskan, selain sudah ada ratusan hektare lahan yang mengering ada juga areal persawahan yang terancam kekeringan. Untuk luasnya mencapai 1.539 hektare.

"Areal sawah yang kekeringan itu paling luas terjadi di Kecamatan Telagasari. Tercatat mencapai 80 hektare," jelas dia.

Menurut Dadan, secara umum kekeringan yang melanda areal sawah di wilayahnya itu akibat fenomena El Nino. Namun, dirinya tak menampik kekeringan ini juga dipicu karena kondisi saluran irigasi yang mengalami pendangkalan. Sehingga, areal persawahan tak bisa teraliri air secara maksimal.

"Rata-rata karena permasalahan saluran irigasi yang tersumbat dan akibat pendangkalan," katanya.

Dia pun menyadari, pendangkalan irigasi ini tentu akan berdampak pada hasil produksi pertanian di wilayah itu. Karena, secara tidak langsung akan mengganggu suplai air untuk kebutuhan pesawahan.

Adapun saluran irigasi ini, kebanyakan tersumbat karena sampah menyusul maraknya bangunan liar yang ada di sepanjang bantaran saluran irigasi di wilayah Kabupaten Karawang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Wakil Bupati Karawang

Sementara itu, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya telah menangani kekeringan yang melanda beberapa daerah di sekitar Karawang. Salah satu upayanya, dengan melakukan normalisasi irigasi.

Selain itu, ada juga beberapa wilayah yang irigasinya terganggu akibat bangunan liar, dia menegaskan, juga telah dilakukan pembongkaran. Seperti yang telah dilakukan di sekitar Kecamatan Cibuaya.

"Pembongkaran itu bukan dilakukan oleh pemda, tapi dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Karena mereka menyadari bangunannya menimbulkan sumbatan di saluran irigasi," katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi ke Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar ke depannya menertibkan bangunan liar yang berada di sepanjang bantaran saluran irigasi di wilayah Karawang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini