Sukses

Profil Jeka Saragih dan Perjalanan Karier Si Pemilik 'Tendangan Maut' 

Atlet MMA asal Indonesia ini bernama lengkap Jeka Asparido Saragih. Jeka lahir di Dusun Bah Pasussang pada 3 Juli 1995.

Liputan6.com, Yogyakarta - Petarung MMA asal Sumatera Utara, Jeka Saragih berhasil menang dalam laga debutnya di UFC. Jeka berhasil mengalahkan petarung asal Brasil, Lucas Aleander.

Jeka berhasil mencatat sejarah baru dengan membanggakan. Jeka menjadi fighter Indonesia pertama yang bisa menang di UFC.

Jeka hanya butuh waktu 1 menit 31 detik untuk merobohkan Lucas. Punck keras tangan kanannya membuat lawannya terhuyung dan tak bisa melanjutkan duel.

Bahkan, Jeka dinyatakan menang KO. Dikutip dari berbagai sumber, berikut profil Jeka Saragih.

Atlet MMA asal Indonesia ini bernama lengkap Jeka Asparido Saragih. Jeka lahir di Dusun Bah Pasussang pada 3 Juli 1995. 

Ia merupakan lulusan SMKN 1 Raya Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Jeka juga diketahui telah menikah dengan Desita Ulina Siahaan pada 2020 dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki.

Jeka Saragih dijuluki "Si Tendangan Maut" oleh banyak pihak karena sering menggunakan strategi tendangan kaki lawan pada setiap pertarungannya. Ia kini berada di kelas Lightweight 70 kg dengan memegang rekor 11 kali kemenangan, 2 kalah, dan 0 seri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejak SMP

Saat ini, ia berlatih di sasana Satria Negara Fighting Camp. Ketertarikan Jeka Saragih pada dunia seni bela diri sudah tumbuh sejak ia berada di bangku SMP.

Saat itu, ia memilih menekuni olahraga wushu. Pada 2013, ia berhasil mewakili Sumatra Utara menjuarai Kejurnas Wushu di Yogyakarta.

Jeka berencana tampil di PON XIX pada 2015 di Jawa Barat. Namun, ia tidak mendapat restu dari orang tuanya.

Setelah tak mendapat restu, Jeka Saragih memilih bekerja di galangan kapal milik PT SMOE Indonesia. Jeka yang sejak kecil sudah mencintai seni bela diri tak lantas menyerah.

Saat itu, ia tetap berlatih dan magang di sasana Batam Fighter Club (BFC) ditengah kesibukannya. Jeka kemudian ditawarkan oleh pemilik BFC, Yakob Sucipto untuk tampil di ajang One Pride di stasiun tv swasta.

Setelah mengikuti seleksi, Jeka masuk dalam kategori kelas A 70 kilogram. Pada pertarungan pertamanya, Jeka kalah dari Kevin Sulistio.

Namun setelah itu, kemenangan demi kemenangan selalu ia raih. Saat tampil di octagon One Pride pada April 2017, ia berhasil meraih sabuk juara kelas ringan setelah mengalahkan Ngabdi Mulyadi.

Sejak itulah namanya makin dikenal publik. Setelah delapan kali kemenangan berturut-turut, Jeka kalah saat bertarung dengan Angga Hans.

 

3 dari 3 halaman

Road to UFC

Setelah mulai dikenal publik dan meraih banyak kemenangan, Jeka Saragih ditawarkan untuk tampil di Road to UFC. Ia yang mengidolakan Conor McGregor sejak lama tentu tidak perlu berpikir panjang untuk menerima itu.

Dari lima atlet MMA asal Indonesia yang bertarung di octagon Road to UFC, hanya Jeka yang mampu tebus ke semifinal. Ia mengalahkan Pawan Maan Singh dengan pukulan berputar yang membuatnya jatuh dan KO.

Pada semifinal, Jeka kembali menang melawan Ki Won Bin dengan KO dan berhak melaju ke babak final melawan Anshul Jubli dari India. Sayangnya, pada final Road to UFC, Jeka Saragih kalah dari Anshul Jubli dari India.

Meski kalah di final Road to UFC, Jeka Saragih tetap mendapat kontrak dari UFC. Ia dikontrak untuk menjalani lima pertandingan di UFC.

Keputusan ini diambil lantaran UFC melihat potensi Jeka sebagai atlet MMA berbakat. Jeka berhasil menang KO atas dua lawannya sebelum menuju partai final.

Selain itu, pasar MMA di Indonesia yang sangat potensial menjadi salah satu bahan pertimbangan UFC untuk memberikan kontrak kepada "Si Tendangan Maut".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.