Sukses

Pengabdian Guru Honorer Ditolak Sistem Seleksi P3K

Ratusan guru tersebut dinyatakan lolos seleksi administrasi, namun mereka tak bisa mengakses sistem.

Liputan6.com, Batam - Apa jadinya ketika pengabdian tak mendapatkan apresiasi? Apalagi jika pengabdian tersebut juga tak diimbangi pendapatan yang cukup. Inilah yang dialami para guru honorer di Batam.

Para guru ini berhimpun dalam Forum Guru Honorer Negeri (FGHN). Mereka mengabdi sebagai guru honorer di tingkat SD dan SMP Negeri Kota Batam

Belakangan mereka mengeluh karena proses seleksi pendaftaran mengikuti seleksi ujian Pegawai Pemerintah Perjanjian Kontrak.(P3K) tak bisa mereka ikuti.

Mereka mengaku saat mengikuti seleksi administrasi dinyatakan lulus, namun saat masuk ke link tes seleksi mereka ditolak. Penolakan oleh sistem ini sudah terjadi sejak 2021 hingga 2022 lalu.

"Kami lolos seleksi administrasi namun tak bisa mengikuti seleksi tes Karena terkunci Di website KSN dan tak bisa memilih formasi sekolahnya sehingga mentok," kata Koordinator SMP Forum Guru Honorer Negeri SD SMP Se Kota Batam (FGHSN), Berli Arlandy.

Ia menjelakan bahwa sebelum 2021, mereka bisa mengakses dan bahkan memilih sampai akhir. Mereka juga bisa mengikuti tes. Tapi sejak 2022 mereka sudah tak lagi bisa memilih formasi.

Sejauh ini mereka tak pernah mendapat penjelasan. Ketika hendak bertanya, semua tak bisa ditanya. Bingung.

"Jika mengikuti sistem harusnya bisa. Ini memilih formasi pun tak bisa," kata Berly.

Itulah sebabnya mereka mendatangi kantor DPRD kota Batam untuk mempertanyakan nasibnya. Apalagi usia juga terus bertambah.

Rata-rata mereka memiliki masa pengabdian antara 17-20 tahun. Tentu dengan honor di bawah standar.

"Mayoritas kami akan habis kontrak pada 28 Novemer 2023. Belum ada kepastian diperpanjang atau tidak.

Para guru ini berharap bisa mengikuti tes P3K seperti tahun 2021. Hingga kini sistemnya dikunci.

Sementara itu, Sekretaris Forum Guru Honorer Negeri SD SMP Kota Batam Aldzukri Almursjid mengatakan pada 2022 lalu ujian P3K dibuka pertengahan tahun, pada 2023 nanti dibuka pada 16 September nanti.

"Kami berharap bisa mendaftar sampai resume dan bisa ikut tes. Kami sudah 2 kali dan mereka dapat formasi," katanya.

Ia menyebutkan honorer guru di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Batam ada 983 orang. Pada 2022 honorer yang lulus sebanyak 541 orang, sisa yang belum lulus sebanyak 442 orang.

Para guru ini khawatir adanya penghapusan honorer dari pemerintah pusat. Apalagi tahun 2023 ini, dikatakan kontrak khusus, yaitu dari Januari 2023 hanya sampai November 2023. 

"Itulah yang membuat gak biasa dan takut juga," katanya.

Selain itu ia sering di Pertanyakan anak siswanya terkait seragam berbeda dengan guru lainya sementra ia sudah mengajar puluhan tahun. Hal ini terkadang menurunkan mental dan semangat mengajar.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto menyebutkan untuk menjawab permasalahan ini akan melakukan rapat dengar pendidikan dengan Dinas pendidikan.

" Untuk teknis, kita akan mengundang Kepala Dinas Pendidikan diharapkan para guru honorer datang menyampaikan permasalahan ini," kata Nuryanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.