Sukses

Mengenal Cerebral Palsy dan Tantangan Orang Tua Mendidik Anak

Faktor seperti keguguran, preeklampsia, atau infeksi selama kehamilan juga dapat berkontribusi pada risiko Cerebral Palsy pada anak

Liputan6.com, Jakarta Cerebral Palsy (CP) adalah gangguan pergerakan dan postur yang memengaruhi anak-anak dan bisa berdampak signifikan pada kehidupan mereka.

Gangguan ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak seseorang yang mengendalikan gerakan dan koordinasi tubuh terganggu.

Dirangkum dari berbagai sumber, beberapa faktor yang dapat menyebabkan Cerebral Palsy anak antara lain seperti kerusakan pada otak yang dapat terjadi sebelum atau selama kelahiran anak, atau pada masa awal kehidupan.

Faktor seperti keguguran, preeklampsia, atau infeksi selama kehamilan juga dapat berkontribusi pada risiko Cerebral Palsy. Dan juga Kekurangan oksigen pada otak selama atau setelah kelahiran dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Berikut adalah beberapa bahaya dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh Cerebral Palsy pada anak:

Keterbatasan Gerakan

Anak dengan Cerebral Palsy sering mengalami keterbatasan gerakan karena otot-otot mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini dapat menghambat mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berbicara, atau bermain.

Gangguan Postur

Gangguan dalam pengendalian otot-otot juga dapat menyebabkan gangguan postur pada anak-anak dengan Cerebral Palsy. Mereka mungkin sulit untuk menjaga posisi tubuh yang tepat dan stabil.

Kesulitan Berbicara dan Menelan

Bagian otak yang terpengaruh oleh Cerebral Palsy juga dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berbicara dan menelan makanan. Ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cerebral Palsy

Gangguan Sensori

Beberapa anak dengan Cerebral Palsy juga mengalami gangguan sensori, seperti sensitivitas berlebih terhadap rangsangan suara atau sentuhan. Hal ini bisa membuat mereka sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Kesulitan Belajar

Gangguan otak yang terkait dengan Cerebral Palsy dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar dan berkembang. Mereka mungkin membutuhkan pendekatan belajar yang berbeda dan dukungan ekstra dalam pendidikan.

Gangguan Perkembangan Sosial dan Emosional

Anak-anak dengan Cerebral Palsy mungkin menghadapi tantangan dalam berinteraksi secara sosial dan mengatasi emosi. Ini bisa disebabkan oleh kesulitan dalam berkomunikasi atau keterbatasan fisik.

Risiko Gangguan Kesehatan Lainnya

Anak dengan Cerebral Palsy memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan kesehatan lainnya, seperti masalah pernapasan, gangguan tidur, dan masalah nutrisi. Perawatan medis yang berkelanjutan sering diperlukan.

Dampak Pada Keluarga

Cerebral Palsy juga dapat berdampak pada keluarga anak yang terkena dampaknya. Keluarga mungkin perlu mengalami stres ekstra karena merawat anak dengan kebutuhan khusus.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak dengan Cerebral Palsy memiliki pengalaman yang unik. Meskipun ada banyak tantangan yang terkait dengan gangguan ini, banyak anak dengan Cerebral Palsy juga menunjukkan ketahanan dan kemajuan yang menginspirasi.

Perawatan multidisiplin, dukungan keluarga, dan pendekatan holistik dapat membantu anak-anak dengan Cerebral Palsy mencapai potensi terbaik mereka.

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini