Sukses

Profil The Strokes Band Rock-Indie Asal AS yang Jadi Perbincangan Usai Konser WTF 2023

Grup band ini memiliki personel yang terdiri dari Julian Casablancas sebagai vokalis, serta Nick Valensi dan Albert Hammond, Jr memainkan gitar.

Liputan6.com, Yogyakarta - The Strokes menjadi perbincangan usai penampilan mereka di gelaran konser We The Fest (WTF) 2023. Band rock papan atas asal Amerika Serikat ini membuat banyak penonton terpukau.

Penampilan The Strokes ini merupakan, gelaran konser perdana mereka di indonesia. The Strokes menjadi salah satu band rock yang cukup berpengaruh pada abad 21.

Grup yang telah eksis menelurkan karyanya semenjak tahun 2000-an tersebut, dikenal mempelopori kebangkitan genre garage rock yang tren di tahun 1960-an. Grup band ini memiliki personel yang terdiri dari Julian Casablancas sebagai vokalis, serta Nick Valensi dan Albert Hammond, Jr memainkan gitar.

Lalu, pemegang alat musik bass dipercayakan pada Nikolai Fraiture dan drum oleh Fabrizio Moretti (drum). Berikut profil The Strokes, disebut sebagai band indie rock paling populer yang dikutip dari berbagai sumber.

Di awal karier, The Strokes bermain di sebuah klub di Lower East Side New York. Penampilan mereka begitu disukai oleh pengunjung lokal dan dengan cepat berkembang menjadi salah satu band terkenal di New York.

The Strokes debut menjadi musisi nasional pada musim panas 2001, menyusul dirilisnya lagu perdana mereka berjudul The Modern Age. Lagu tersebut bahkan memperoleh pujian dari media musik Inggris.

Masih di tahun yang sama The Stroke bekerja sama dengan Gordon Raphael. Seorang produser musik yang mereka temui saat manggung di Luna Lounge.

Mereka mengerjakan proyek album perdana mereka yang berjudul Is This It. Album perdana mereka itu direkam antara Maret hingga April di sebuah ruang bawah tanah.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Rebutan Label

Perilisan Is This It sukses besar dan semakin melambungkan nama The Strokes hingga ke mancanegara. Banyak praktisi dunia hiburan menilai bahwa The Strokes memberi angin segar yang dibutuhkan dunia rock di awal abad ke-21.

Perebutan antar label sempat dialami The Strokes di awal masa-masa debut mereka. Namun akhirnya, mereka memilih menandatangani kontrak dengan RCA Records.

Beberapa tahun kemudian, The Strokes begitu aktif merilis sejumlah album dan lagu. Selama lebih dari dua dekade bermusik, The Strokes sudah tercatat memiliki enam album penuh dan dua mini album.

Album-album terbaik mereka rilis mulai dua tahun sejak album perdana, termasuk yang paling sukses Room on Fire (2003) dan First Impressions of Earth (2005). Meskipun terjual dengan masif, namun kedua album belum bisa mengungguli Is This It.

Setelah perilisan album First Impressions of Earth, The Strokes sempat hiatus selama 5 tahun. Selanjutnya, band ini kembali merilis album Angeles (2011) disusul dengan Comedown Machine (2013) dan Future Present Past (2016).

Sementara itu, album terakhirnya The New Abnormal rilis empat tahun kemudian pada 2020. Lagu-lagu hits The Strokes yang paling populer di antaranya “Last Nite”, "New York City Cops", "Someday", hingga "Under Cover of Darkness".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.