Sukses

Membangun Asa Janda 2 Anak di Kota Cilegon yang Hidup dalam Rumah Reyot

Rumah peninggalan orangtua Sunariyah sudah lapuk dan atapnya bocor, kala hujan turun. Janda dua anak itu menggantungkan hidupnya dari putra pertamanya yang bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, dengan penghasilan yang tak menentu.

Liputan6.com, Cilegon Sunariyah kini bisa bernafas lega. Rumah reyot yang ditempatinya mendapatkan bantuan bedah rumah dari Krakatau Steel, Kejaksaan Negeri Cilegon serta Pemerintah Kota Cilegon.

Rumah peninggalan orangtua Sunariyah sudah lapuk dan atapnya bocor, kala hujan turun, lantainya akan basah. Janda dua anak itu menggantungkan hidupnya dari putra pertama yang bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Banten, dengan penghasilan yang tidak menentu. 

Meski putra pertamanya hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), dia tetap giat bekerja demi ibu dan adiknya yang kini duduk di kelas 2 SMP. Sunariyah sudah ditinggal mati oleh suaminya beberapa tahun lalu, dia terus menempati rumah peninggalan orangtuanya di Kampung Telu, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Banten, dengan segala keterbatasan yang ada.  

Sembari menahan tangis dan sesekali menyeka air matanya, dia bersyukur rumahnya kini dibangun agar bisa tinggal ditempat yang lebih layak bersama kedua putranya.  

"Makasih membantu bangun rumah. Udah lama, semenjak lahir tinggal di sini, punya orang tua, orang tua sudah enggak ada, ditempatin saya, suami sudah enggak ada, tinggal sama anak dua. Atap itu, dari atas saja," ujar Sunariyah, di lokasi rumahnya, Kamis (20/7/2023). 

Putra pertamanya yang berusia 20 tahun menjadi kuli angkut di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Banten, yang tak jauh dari rumahnya. Sunariyah bercerita, usai suaminya meninggal, anak pertama yang menggantikan peran bapaknya. 

Dia mencari nafkah dengan penghasilan terbatas untuk memenuhi kebutuhan harian, agar dapur tetap ngebul. Sang kakak juga membantu biaya pendidikan adiknya yang kini duduk di kelas 2 SMP. 

"Sehari-hari dari anak aja, kuli buah-buahan di pasar, sehari kadang dapat Rp 100 ribu, kalau sepi kadang dapatnya Rp 50 ribu, cukup enggak cukup, dicukupin saja," ucapnya. 

Sunariyah bercerita kalau dia tak pernah mendapatkan bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan Covid-19. Namun putra keduanya, mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk pendidikan. 

Sunariyah berharap, anak-anaknya bisa melanjutkan pendidikan dan hidup lebih layak darinya. Dengan segala keterbatasan yang ada, dia selalu berdoa agar kedua anaknya bisa hidup lebih baik lagi. 

"PKH enggak dapet, (bantuan) Covid juga enggak pernah (dapat bantuan), anak sekolah dapat bantuan. Yang besar lulus SD doang. Anak yang SMP dapet Kartu Indonesia Pintar," tuturnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bedah Rumah

Sunariyah beruntung rumahnya terpilih untuk dibedah oleh PT Krakatau Steel, Kejari Cilegon dan Pemkot Cilegon, dalam rangkaian hari Bhakti Adhiyaksa. Pemilihan bedah rumah dilakukan bersama-sama dengan memperhatikan banyak pertimbangan.  

Pengerjaannya sendiri dilakukan dalam kurun waktu sekitar dua pekan, dengan konstruksi tahan gempa. Selama proses bedah rumah, keluarga Sunariyah tidur di kontrakan yang sudah disiapkan. 

"Kalau kemarin fokus kita ke pelaku UMKM, pelajar dan mahasiswa, kali ini kita menyentuh masyarakat tidak mampu, bekerjasama dengan KS dan Pemkot, bedah rumah dan pembagian sembako, kurang lebih sekitar 200," ujar Diana Wahyu Widiyanto, Kepala Kejari Cilegon, dilokasi yang sama, Kamis (20/07/2023).

3 dari 3 halaman

Struktur Bangunan Tahan Gempa, Produksi PT Krakatau Steel Group

PT Krakatau Steel menargetkan bisa membantu pembangunan rumah tidak layak huni atau rutilahu di Kota Cilegon, Banten, sebanyak 100 rumah hingga akhir tahun ini. Sedangkan pada akhir Agustus 2023, mereka akan membangun hingga 53 unit, sesuai umur perusahaan baja tersebut. 

Pembangunan rutilahu bagi masyarakat tidak mampu di Kota Baja dilakukan secara gotong royong dengan banyak pihak, seperti Kejari Cilegon hingga Pemkot Cilegon. 

"Ini rumah ke 38, nanti pada waktu ulang tahun Krakatau Steel, kita akan (bangun) rumah ke 53, sesuai ulang tahun. Kemudian akan berlanjut ke 100 rumah targetnya, Insha Allah. Kalau tidak selesai di tahun ini, di awal tahun depan kita akan kita selesaikan dan itu adalah hasil kolaborasi dari KS grup dan afiliasi dan bantuan dari stakeholder kita juga," ujar Sriyani Puspa Kinasih, Direktur SDM PT Krakatau Steel, dilokasi yang sama, Kamis (20/07/2023). 

Rumah Sunariyah, janda dua anak yang dibangun oleh PT Krakatau Steel, Kejari Cilegon dan Pemkot Cilegon bukan sembarang, melainkan bangunan tahan gempa bumi yang pernah dibangun oleh perusahaan baja dunia itu di daerah bencana. 

Rumah itu dibangun menggunakan baja modular dan akan diterapkan untuk membangun rutilahu di 43 kelurahan yang ada di Kota Cilegon, Banten. Baja itu nantinya akan di jual ke pasaran, sehingga masyarakat dan bangunan lainnya bisa aman dari gempa bumi. 

"Jadi salah satu produk inovasi baru nya dari KBK grup adalah baja modular, itu sudah kita (uji), dia itu tahan gempa. Kemarin di daerah bencana juga sudah digunakan, jadi Insha Allah akan di komersilkan, jadi disini bedah rumah adalah penggunaan baja modular tersebut," jelasnya. 

Pemkot Cilegon berterima kasih atas peran serta PT Krakatau Steel selaku perusahaan BUMN yang selalu aktif membantu masyarakat tidak mampu. Pemkot mendukung pembangunan rutilahu yang dikejar KS Group sebanyak 53 unit pada ulang tahunnya nanti. 

"Atas nama Pemkot Cilegon mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Target kami pada 31 Agustus itu 53," ujar Helldy Agustian, Walikota Cilegon, ditempat yang sama, Kamis (20/07/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini