Sukses

Banjir Bandang Terjang Kawasan Sembahe Deli Serdang, BMKG Medan Sebut Ada Perubahan Cuaca Ekstrem di Sumut

Peristiwa banjir bandang di Sembahe akibat hujan deras karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem di kawasan Sumatera Utara.

 

Liputan6.com, Medan - Usai banjir bandang parah melanda kawasan wisata Sembahe, Deli Serdang Sumut, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, menyebut belum ada indikasi akan adanya banjir bandang susulan.

"Untuk saat ini pantauan radar kondisi wilayah Karo, Deli Serdang, Medan, Langkat terpantau hanya berawan saja," ucap prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Budi Prasetyo di Medan, Sumut, Senin (1/5/2023).

Budi mengatakan, hujan deras di Kabupaten Karo yang merupakan dataran tinggi di Sumatera Utara terpantau telah terhenti hari ini sekitar pukul 17.00 WIB.

Kondisi itu disertai tidak ada lagi pertumbuhan awan-awan hujan pada empat kabupaten/kota di Sumatera Utara hingga beberapa jam ke depan.

"Yang jelas kita berharap jangan ada lagi banjir bandang susulan di Sembahe. Sebab tengah malam bisa tiba-tiba muncul awan, tapi kita prediksi beberapa jam ke depan tidak ada," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa peristiwa banjir bandang di Sembahe akibat hujan deras karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem di kawasan Sumatera Utara.

Dilaporkan, banjir bandang menerjang kawasan wisata pemandian alam Sembahe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/4/2023) pukul 15.00 WIB.

Dalam video beredar terlihat debit air keruh dengan arus yang sangat deras menerjang lokasi pondok-pondok wisata pemandian alam di pinggir sungai Sembahe.

Bahkan satu mobil minibus berwarna putih hanyut terbawa arus sungai dalam video yang diambil dari lokasi wisata pemandian alam Sembahe tersebut. "Itu (banjir bandang di Sembahe, red) berdasarkan kita pantau tadi jam 12.00 WIB sudah ada hujan di sebagian wilayah Deli Serdang, termasuk Sibolangit," kata Budi.

Sementara di Kabupaten Karo, lanjut dia, terpantau radar mulai terjadi pertumbuhan awan hujan sekitar pukul 12.50 WIB yang cukup pesat dan terus semakin bertambah di wilayah udara.

"Sampai kejadian jam tiga lewat, terus diguyur hujan dengan intensitas lebat. Tapi sekarang tidak ada lagi awan hujannya," katanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.