Sukses

Kronologi Pegawai Bea Cukai Sebut Warganet Babu dan Banyak Bacot

Baru-baru ini, salah satu pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Widy Heryanto viral di Twitter.

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini salah satu pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan bernama Widy Heryanto viral di Twitter. Hal itu lantaran ia memberikan komentar terhadap cuitan seorang pengembang game Kris Antoni mengenai barang gratis yang ia bawa tetap dikenai pajak.

Sontak warganet membalas komentar pegawai Bea Cukai tersebut karena yang bersangkutan adalah seorang pegawai pemerintahan. Kronologi awalnya dimulai ketika Kris Antoni menanggapi cuitan dari pengguna twitter lain yaitu Fatimah Zahratunnisa.

Fatimah sebelumnya membuat cuitan mengenai keluhannya ketika ditagih pajak sebesar Rp4 juta atas sebuah piala yang ia dapat dari acara lomba menyanyi di TV Jepang. Piala yang ia menangkan tersebut dikirim ke Indonesia, namun terkena pajak sehingga membuatnya bertanya-tanya.

Pada satu sisi, Kris menanggapi kicauan tersebut dengan membandingkan pengalamannya yang kurang lebih serupa. Kris adalah seorang pengembang game dan saat itu studionya menjuarai sebuah Award Flash Game Summit di San Fransisco.

Kris yang saat itu tidak bisa pergi ke acara akhirnya pialanya dikirimkan ke Indonesia. Namun ternyata piala tersebut dikenai pajak sejumlah Rp1 juta lebih. Kris pun mengeluhkan hal yang sama atas kejadian yang Fatimah alami.

Ia juga mengeluhkan alasan Bea Cukai memberikan pajak kepada barang impor yang gratis tetap dikenakan pajak. Kris yang termasuk orang awam pun bingung karena tidak mengerti apa-apa sehingga mengikuti saja pajak yang diberikan tersebut.

Mau protes cuma dibilang ‘barang yg di import mau beli atau gift gratis tetap kena pajak’. Gratis kena pajak tuh gmna? Karena orang awam nga ngerti apa2, kita iya iya aja. Selama 2011-2013 kita menang award 3 tahun berturut2 di Amrk. Ya bayangin aja pajaknya berapa,” tulis @kerissakti.

Dari cuitan tersebut ternyata salah satu pegawai Bea Cukai memberikan respons . Namun respons yang diberikan dinilai tidak pantas oleh warganet, bahkan menyebutnya sebagai babu.

Sebelum lo ngetwit, mending belajar dlu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo skrng kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan,” ujar Widy Heriyanto aku akun pribadinya @wadawidy.

si paling bea cukai,” kata salah satu warganet menanggapi.

para babu sibuk belain tuan nya,” balas Widy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komentar Tidak Pantas

Kris pun merespons cuitan dari Widy mengenai dirinya yang harus belajar kembali mengenai ketentuan impor. Kris bertanya agar Widy memberikan literasi atas peraturan yang banyak di komplainkan tersebut.

“Halo mas Widy Heriyanto, keliatannya mas dari bea cukai ya? Mungkin mas yg literasi peraturannya paling hebat bisa jelasin kenapa banyak banget WNI yg komplen? Sedangkan saya di Singapura tidak pernah mendapatkan perlakuan atau masalah seperti yg saya dapat di bea cukai IND?,” tulis Kris.

Namun dari pertanyaan tersebut Widy justru menyalahkan Kris yang sudah mengalami kejadian tersebut dari 2013 namun tidak pernah membaca. Ia juga mengatakan Kris seharusnya tidak hanya mengeluh tapi juga mencari tahu.

“2013 kejadian, sampe skrg masa gpernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo nya jg gak cari tau. Gaperlu jadi beacukai buat ngasi paham “barang impor ya wajib bayar pajak impor”. Dan jgn menggeneralisir case lo dgn bawa “WNI se Indonesia komplen,” ujarnya.

Karena hal tersebutlah banyak warganet menilai komentar dari Widy tidak pantas, arogan, dan seperti tidak mempunyai etika. Saat ini akun Twitternya pun sudah diprivasi namun tangkapan layar dari cuitannya tersebut masih beredar di dunia maya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.