Sukses

Mencicipi Tabu Tilumiti Ikan Layang, Kuliner Tradisional Lezat Khas Gorontalo

Olahan kuliner dengan berbahan dasar ikan dengan nama latin Genus Decapterus ini memang menjadi makanan tradisional rumahan setiap hari.

Liputan6.com, Gorontalo - Bagi warga Gorontalo, mungkin sudah tidak asing lagi dengan olahan kuliner tradisional yang satu ini. Namanya Tabu Tilumiti lo Lajang Alus yang artinya kuah tumis ikan layang.

Olahan kuliner dengan berbahan dasar ikan dengan nama latin Genus Decapterus ini memang menjadi makanan tradisional rumahan setiap hari.

Namun bagi wisatawan yang hendak ke Gorontalo, mungkin ini olahan makanan sangat asing bagi mereka. Umumnya, olahan kuliner kuah ini terbuat dari rempah yang tidak sulit didapatkan.

Mulai dari bawang merah, lengkuas, kuning, bawah putih, bawang merah dan cabai rawit jenis samia khas Gorontalo yang dihaluskan sekaligus. Selanjutnya, ikan layang yang sudah dibersihkan digoreng dengan minyak sedikit bersama dengan rempah yang dihaluskan tadi.

Setelah setengah matang, kemudian ditambahkan air secukupnya saat aroma masakan tersebut mulai keluar. Tidak sampai di situ, rempah daun segar seperti, potongan sereh, daun pandan hingga daun kemangi juga ikut dimasukan.

Usai matang, kuah tilumiti disajikan saat lagi hangat. Nasi milu atau campuran beras dan jagung menjadi pelengkap kuliner yang satu ini.

"Lezat juga, makanan ini begitu terasa di lidah. Dipadukan dengan ikan layang," kata Yanto warga Maluku saat berkunjung ke Kota Gorontalo.

Menurut Yanto, jika di daerahnya tidak ada olahan seperti ini. Ada kuliner sejenis tilumiti, akan tetapi rasa dan sensasinya cukup berbeda.

"Karena mungkin olahan kuat Tilumiti menggunakan cabai samia khas Gorontalo. Jadi pedasnya berbada,"tutunta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mudah Ditemukan

Sementara itu, Une Pakaya warga Gorontalo mengatakan, olahan ini banyak ditemukan di warung-warung makan. Sebab ini merupakan makanan yang banyak dijual dan disajikan di rumah tangga.

"Kalau tilumiti memang makanan khas Gorontalo. Laut Gorontalo yang menjadi habitat ikan layang menjadi faktor pendukung mengapa olahan ini banyak dijumpai," kata Une.

Seiring perkembangan zaman, olahan tilumiti saat ini mulai dikreasikan dengan olahan lain. Bahkan, saat ini sudah ada olahan kuah tilumiti dari bahan baku tahu dan ikan teri.

"Tapi banyak olahan kuliner tradisional tilumiti saat ini ada yang sudah tidak original. Sudah banyak dikreasikan dengan makanan modern," tuturnya.

"Paling bagus, tilumiti dibuat sendiri agar bisa meningkat bagaimana rasanya masakan tradisional yang satu ini," ia menandaskan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.