Sukses

Cerita Kerupuk Kulit Ngehit di Dinginnya Lereng Gunung Lawu

tawangmangu adalah kawasan pegunungan di lereng Gunung Lawu yang dijadikan sebagai obyek wisata di Jawa Tengah, Khususnya Kabupaten Karanganyar. Jika datang ke sana belum afdol jika belum membeli oleh-oleh khasnya salah satunya krupuk kulit.

Liputan6.com, Tawangmangu - Tawangmangu adalah obyek wisata dataran tinggi yang berada di lereng Gunung Lawu. Kawasan ini menjadi tujuan wisatawan lokal hingga mancanegara lantaran suasananya dingin dan cocok dijadikan lokasi liburan akhir pekan.

Berkah rezeki tentu dirasakan warga sekitar yang banyak menyewakan penginapan mulai dari hotel, vila hingga rumah kos, tak hanya rejeki dari sektor itu warga juga membuka kafe dan menjual berbagai macam oleh-oleh.

Oleh-oleh tersebut mulai dari kerajinan, makanan, dan juga makanan ringan seperti kerupuk kulit. Belum afdol ke Tawangmangu jika pengunjung belum membeli atau membawa kerupuk kulit untuk buah tangan usai berlibur di kawasan Tawangmangu.

berkah juga dirasakan oleh Sari, pria 46 tahun itu mengaku mendapatkan berkah dari wisata di Tawangmangu dengan menjajal peruntungan berjualan kerupuk kulit.

Di luar dugaan, dengan menjual kerupuk kulit dirinya bisa mengajak anggota keluarganya yang belum bekerja untuk ikut menjual kerupuk yang dalam satu hari bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu. 

"Dalam satu hari rata-rata bisa mendapat keuntungan kotor hingga Rp700 ribu sampai Rp1 juta bersihnya maksimal Rp200 ribu. Usaha jualan ini sudah hampir 6 tahun," kata Sari kepada Liputan6.com, Kamis (23/2/2023).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Omzet Puluhan Juta Per Bulan

Sari mengaku hasil tersebut bisa lebih banyak ketika musim liburan atau hari akhir pekan tiba, bahkan ia bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah dalam satu hari ketika cuaca cerah dan musim liburan. Dengan menggunakan minibus sederhana ia mangkal di beberapa titik pusat keramaian pengunjung yang datang ke Tawangmangu.

"Operasional ada 2 mobil, tapi ada beberapa karyawan yang mangkal di beberapa titik. Kalau cuaca cerah satu orang bawa 40-50 bungkus besar kerupuk kulit pasti habis. tapi, kalau hujan mesti masih sisa karena yang datang ke sini juga berkurang," tutur pria tiga anak itu.

Ia menceritakan, dalam sehari dia bisa menggoreng 80 kilo hingga satu kuintal kerupuk kulit mentah dan dijual oleh enam orang karyawannya yang dia berikan upah sebesar Rp50-100 ribu setiap kali berjualan. 

"Kalau sepi saya berikan gaji per hari Rp50 ribu, kalau ramai saya kasih Rp100 ribu. Bebarapa minggu ini sering hujan jadi agak menurun pendapatan, ya tidak apa-apa namanya cari rejeki. Segini juga alhamdulillah udah ada untung, berkah untuk keluarga," ucapnya. 

Menurutnya, oleh-oleh kerupuk kulit tersebut adalah khas wisata Tawangmangu, tak heran rata-rata pembeli dagangannya tersebut adalah wisatawan dari luar daerah ataupun pengguna jalan yang kebetulan melintas wilayah Tawangmangu. Untuk diketahui Tawangmangu adalah daerah yang menghubungkan wilayah tersebut dengan Kota Magetan, Jawa Timur. 

"Pengguna jalan yang dari Magetan atau sebaliknya banyak juga yang beli. Biasanya mereka juga beli tidak cuma satu, kadang beli banyak katanya untuk oleh-oleh keluarga dan tetangga," ucap Sari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.