Sukses

Cerita drh Afifah Hasna Menangani Proses Kelahiran Bayi Anoa di ABC Manado

Adalah drh Afifah Hasna yang mengambil keputusan untuk melakukan operasi caesar, guna menyelamatkan bayi anoa dengan berat badan 6,1 kg dan panjang 52 cm, yang kemudian diberi nama Raden.

Liputan6.com, Manado - Bayi anoa keempat akhirnya lahir selamat melalui proses sesar di Anoa Breeding Centre (ABC) Manado, Sulut, pada Senin (16/1/2023), pukul 20.52 Wita.

Adalah drh Afifah Hasna yang mengambil keputusan untuk melakukan operasi sesar guna menyelamatkan bayi anoa dengan berat badan 6,1 kg dan panjang 52 cm, yang kemudian diberi nama Raden.

“Raden ini lahir dari induk betina bernama Denok, dan jantan bernama Rambo. Denok ini punya riwayat kesulitan melahirkan atau distokia,” ungkap Afifah Hasna saat diwawancarai Liputan6.com di Anoa Breeding Centre (ABC) Manado, Sulut, Kamis (2/2/2023).  

Afifah Hasna mengungkapkan, dari 4 kebuntingan sebelumnya, Denok selalu mengalami distokia karena salah posisi seperti sungsang dan lainnya. Sehingga tim memikirkan untuk perlu tindakan khusus yakni caesar.

“Senin 16 Januari 2023 pukul 15.30 itu, Denok sudah mulai mengeluarkan lendir yang mengindikasikan tahap kelahiran,” ungkap Afifah Hasna.

Dia bersama timnya terus melakukan observasi selama 5 jam. Dalam masa observasi itu, Denok tidak menunjukan sikap progresif.

“Kami kemudian mengambil tindakan operasi caesar yang berlangsung selama 1,5 jam. Bayi anoa kemudian berhasil dikeluarkan dari perut bagian kiri induknya pada pukul 20.52 Wita,” tutur Afifah Hasna.

Afifah Hasna menuturkan, beberapa waktu setelah proses melahirkan itu, sang induk Denok belum mau menyusui bayinya. Sehingga untuk bayi itu diberikan susu khusus.

“Mungkin karena masih merasa sakit, awalnya Denok enggan menyusui bayinya,” ujarnya.

Namun kemudian proses berangsur normal ketika mulai terjadi kontak dan interaksi antara Denok dan bayinya. Sehingga akhirnya sang bayi bisa menyusu ke induknya.

“Ini proses operasi seesar pertama yang berhasil, dari empat kali operasi sesar yang dilakukan di ABC Manado,” ujarnya.

Sedangkan berdasarkan data yang ada, dari total 12 kebuntingan induk anoa di ABC, hanya 4 bayi anoa yang lahir selamat. Ada 2 kali keguguran, dan 6 kali proses kelahiran namun tidak selamat.

“Ada sejumlah penyebab mengapa bayi anoa lahir tidak selamat. Antara lain ukuran bayi yang besar, atau induk yang pertama kali bunting. Juga posisi bayi anoa saat lahir yang tidak bisa diinterupsi,” ungkap dia.

 

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Populasi Anoa

Afifah Hasna mengatakan, dengan kelahiran bayi anoa yang selamat tentu akan menambah jumlah anoa di ABC Manado sebelum nantinya dilepasliarkan. Ini juga merupakan upaya untuk menjaga populasi anoa yang jumlahnya terus menurun.

ABC merupakan sarana yang dikelola oleh Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Manado bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut. Saat ini ABC memiliki 9 ekor anoa dengan komposisi 4 jantan dan 5 betina.

“ABC ini kami jadikan tempat penelitian, sekaligus juga edukasi agar ada pemahaman tentang keberadaan populasi anoa yang jumlahnya kian berkurang,” ujar Kepala BPSILHK Manado Heru Setiawan.  

Anoa atau Buballus sp, menjadi salah satu pengisi keanekaragaman hayati di kawasan Wallacea yang perlu diperjuangkan kelestariannya. Anoa adalah hewan endemik Sulawesi dan dilindungi.

Berdasarkan data dari BKSDA Sulut, diperkirakan populasi anoa di seluruh Sulawesi tidak lebih dari 2.500 individu. Sedangkan di eksitu, jumlah anoa yang terdata di studbook kurang lebih 40 ekor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.