Sukses

Ketika Komeng dan Jarwo Kwat Saksikan Pemasangan GPS Collar Gajah Liar di PLG Minas

Komedian Komeng dan Jarwo Kwat mengunjungi Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak, di mana dua pelawak senior itu sempat bermain dengan sejumlah gajah binaan dari BBKSDA Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Komedian Komeng dan Jarwo Kwat mengunjungi Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas di Kabupaten Siak. Dua pelawak senior itu sempat bermain dengan sejumlah gajah binaan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Kedatangan Komeng dan Jarwo Kwat merupakan rangkaian kerja sama sebuah organisasi komedian dengan salah satu perusahaan minyak di Riau. Kerja sama itu dalam bidang pelestarian gajah pada era infrastruktur modern.

Kedatangan keduanya juga terkait rencana pemasangan GPS Collar terhadap sejumlah gajah di Riau. Gajah yang akan dipasang GPS bukan gajah binaan melainkan gajah liar di daerah tersebut.

Sebelumnya, BBKSDA Riau menerima 2 GPS Collar dari PT Hutama Karya. Salah satu alasannya, kawasan itu telah dibelah oleh Tol Pekanbaru-Dumai.

Sejumlah terowongan gajah dibangun di bawahnya di mana GPS itu akan memantau pergerakan gajah di sekitaran tol.

Berikutnya, pada 17 Januari 2023, BBKSDA Riau juga menerima 2 GPS Collar dari perusahaan minyak yang mengelola Blok Rokan. Alat pemantau ini akan dipasang kepada gajah di Giam Siak Kecil dan Minas.

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan menjelaskan, penyerahan GPS Collar merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kelestarian alam, khususnya konservasi gajah sumatra.

"Ini bentuk partisipasi dalam upaya pengelolaan keselamatan satwa liar yang dilindungi negara," kata Genman, Senin petang, 30 Januari 2023.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minimalisasi Konflik

Genman menyebut pemasangan GPS Collar akan segera dilakukan. Alat bernilai ratusan juta itu diharap bisa melindungi keberlangsungan gajah yang terancam punah.

"Pergerakan gajah akan diketahui sehingga interaksi negatif dengan manusia bisa diminimalisir, gajah akan diblokade ketika mendekati perkebunan atau pemukiman," jelas Genman.

Selain GPS dan terowongan, tambah Genman, pengelola jalan Tol Pekanbaru-Dumai juga menanam bibit pohon dan buah di pinggiran jalan bebas hambar itu.

"Juga dilakukan penggaraman lahan agar gajah tidak mendekat," ucap Genman.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini