Sukses

Gong Xi Fa Cai Adalah Ucapan untuk Tahun Baru Imlek, Begini Pengucapannya yang Benar

Gong xi artinya selamat, fa cai artinya mendapat rezeki.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Tahun Baru Imlek, ucapan ‘Gong xi fa cai’ akan marak di mana-mana. Gong xi fa cai sendiri hanyalah ucapan selamat belaka, yang hanyalah salah satu di antara banyak kalimat ucapan lainnya dalam memberikan selamat pada Tahun Baru China.

Mengutip dari Belajartionghoa, Gong xi artinya selamat, fa cai artinya mendapat rezeki. Ucapan ini memberikan harapan agar yang diberi ucapan memperoleh banyak rezeki di tahun yang baru.

Adapun Gong xi fa cai bukanlah nama dari Hari Raya Tahun Baru Imlek. Namun, masih ada saja orang yang menyebut Hari Raya Imlek dengan ‘hari raya gong xi fa cai’. Itu jelas keliru.

Situs tersebut menjelaskan, kiblat penulisan bahasa Tionghoa standar saat ini hanya satu, yakni putonghua yang merupakan bahasa nasional resmi Republik Rakyat China. Penulisan putonghua dalam huruf latin sekarang ini juga hanya satu standar, yakni sistem pinyin.

Maka, gong xi fa cai jika ditulis dalam pinyin, seharusnya yang betul adalah: gong xi fa cai.

Melansir laman Gongxifatchoi, penggunaan kata ini berawal dari beberapa abad yang lalu. Penggunaan dua kata pertama yaitu ‘Gong xi’ memiliki sejarah penggunaan yang cukup panjang.

Namun, jika berdasarkan legenda, maka ucapan ini digunakan untuk memberi selamat ketika penduduk China dapat mengatasi binatang buas Nian yang kerap memangsa mereka. Kata Nian, yang dalam bahasa modern China berarti 'tahun', berasal dari nama suatu makhluk buas atau monster yang akan memangsa orang pada saat permulaan tahun baru (kalender China).

Adapun Nian memiliki mulut besar yang mampu menelan sejumlah orang dalam satu terkaman. Nian sendiri selalu hidup di dasar laut, namun tiap perayaan tahun baru, dia akan bangkit ke permukaan laut dan menyerang binatang maupun manusia.

Penduduk sekitar akan sangat ketakutan. Jadi mendekati tiap perayaan tahun baru, semua penduduk akan mengungi ke gunung untuk menghindari serangan Nian.

Pada suatu perayaan tahun baru, ketika semua orang sedang berkemas untuk mengungsi seperti biasanya, ada seorang tua yang datang menawarkan bantuan untuk mengusir Nian. Semuanya tentu tidak percaya, namun orang tua tersebut tetap berkeras membantu dan penduduk gagal membujuknya untuk mengungsi. Akhirnya, tinggallah si orang tua tersebut sendiri menunggu Nian.

Kemudian, Nian menyerang masuk ke pedesaan seperti biasanya, di mana sang orang tua itu sudah menunggu dalam persembunyian. Tiba-tiba orang tua tersebut menyalakan banyak mercon, menimbulkan suara keras yang akhirnya membuat takut si Nian untuk bergerak lebih jauh.

Orang tua tersebut kemudian keluar sambil tertawa sekeras-kerasnya, Nian berubah pucat dan melarikan diri dalam ketakutan. Hari berikutnya, ketika penduduk kembali mereka tidak menemukan satu kerusakan apa pun.

Hal ini tentunya mengherankan mereka. Mereka tidak menyadari bahwa orang tua tersebut sebenarnya adalah seorang dewa. Adapun Nian sudah pergi dan penduduk desa bisa menikmati hidup mereka dalam kedamaian.

Sebelum orang tua tersebut pamitan, dia menyuruh semua orang untuk memasang dekorasi dengan kertas merah pada pintu-pintu maupun jendela mereka tiap akhir tahun untuk menakuti si Nian jikalau dia muncul kembali, karena merah adalah warna yang paling ditakuti Nian.

Semenjak hari itu, tradisi memperingati kemenangan atas Nian diperingati dari generasi ke generasi. Istilah ‘Guo Nian’, yang berarti ‘Selamat dari Nian’ akhirnya menjadi ‘Menyambut datangnya tahun Baru’. Kata ‘Guo’ dalam bahasa China mengandung arti baik sebagai ‘mencermati’ maupun ‘melewati’.

Namun di luar legenda tersebut, pada kenyataannya ini lebih kepada ucapan pemberian selamat di antara para penduduk China untuk merayakan berlalunya cuaca musim dingin yang luar biasa kerasnya.

Pada perkembangan selanjutnya seiring membaiknya harapan kesejahteraan yang mengangkat kondisi yang serba keras, semangat kapitalisme dan konsumerisme yang melanda seluruh komunitas China seluruh dunia menjadikan ditambahkannya kata ‘Fa Cai’ (sejahtera/makmur) pada pengucapan tersebut.

Ucapan inilah yang sekarang lebih banyak terdengar pada komunitas masyarakat keturunan China di seluruh dunia ketika merayakan tahun baru Imlek. Selain Gong xi, beberapa ucapan lain yang sering digunakan antara lain Suì suì píng an, yang artinya kestabilan dan kedamaian tahun ke tahun.

Kemudian, ada Nián nián you yú, artinya tiap tahun diberkati kelimpahan panen. Saat ini, ucapan Gong xi fa cai banyak digunakan juga oleh anak-anak ketika menerima angpau, menukar kado, atau ketika mengunjungi biara-biara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.