Sukses

Pihak Gereja di Lebak Bantah Adanya Intoleransi dan Larangan Perayaan Natal

Media sosial (medsos) diramaikan dengan cuitan larangan ibadah Natal dan intoleransi di Kabupaten Lebak, Banten. Hal itu dibantah langsung oleh pihak gereja, melalui Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG) Kabupaten Lebak.

Liputan6.com, Serang - Media sosial (medsos) diramaikan dengan cuitan larangan ibadah Natal dan intoleransi di Kabupaten Lebak, Banten. Hal itu dibantah langsung oleh pihak gereja, melalui Badan Kerja Sama Antar-Gereja (BKSAG) Kabupaten Lebak.

Menurut Halson Nainggolan, pria yang aktif sebagai sekretaris BKSAG Kabupaten Lebak sejak tahun 2000 berujar, akan ada perayaan Natal bersama yang dihadiri Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya pada Selasa, 27 Desember 2022 nanti. Umat Kristiani di Kota Multatuli juga dapat hadir dalam acara tersebut.

"Saya sudah 22 tahun jadi sekretaris Badan Kerja Sama Antar-Gereja. Berita itu jadi aneh menurut kita, karena selama ini, Bupati Lebak, terutama Bu Iti, selalu Natal bersama dengan kita, bahkan nanti tanggal 27 itu, beliau sudah menyatakan kesiapannya untuk hadir. Artinya boro-boro melarang, beliau saja ikutan gitu, menyapa umat Kristiani di hari Natalnya kan," ujar Halson Nainggolan, Sekretaris BKSAG Kabupaten Lebak, melalui selulernya, Senin (19/12/2022).

Halson juga sudah mengajak umat Kristiani di Perumahan Citra Maja Raya untuk merasakan Natal bersama di gereja yang ada di Kabupaten Lebak. Sehingga, ibadah mereka terasa lebih khusyuk dan meriah. Terlebih, di Kecamatan Maja, belum berdiri gereja yang bisa digunakan umat Kristen untukmerayakan Natal bersama.

Di Perumahan Citra Maja Raya memang belum berdiri gereja, tetapi sudah ada persekutuan umat Kristiani. Agar perayaan Natal lebih semarak, Halson mengajak persekutuan itu beribadah bersama di gereja yang sudah ada.

"Karena memang belum ada gereja di Maja, mereka ada persekutuannya biar enggak terpisah-pisah, mereka membentuk persekutuannya di sana, semacam forum komunikasi mereka. Forum remisinya kan di BKSAG, jadi kita membuka pintu untuk umat Kristiani ini untuk bersama-sama natal bersama, makanya kita juga kan judulnya Natal bersama umat Kristiani Lebak," dia menegaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Toleransi di Kabupaten Lebak Tinggi

Halson berujar, toleransi di Kabupaten Lebak terbilang tinggi. Rumah ibadah seperti Gereja, Vihara, hingga Masjid, bisa dibangun tanpa larangan. Umat agama leluasa beribadah tanpa harus keluar dari Kabupaten Lebak.

Bahkan, Pendopo Pemkab Lebak menjadi tempat pelantikan pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Banten, pada Sabtu, 19 November 2022. Kala itu, ketua serta pengurus pusat Pemuda Katolik, dan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya juga hadir.

Selama Halson menetap di Kabupaten Lebak, dia tidak pernah merasakan adanya larangan beribadah ataupun perayaan Natal. Sehingga, munculnya isu intoleransi, dirasa sangat aneh olehnya.

"Saya sudah 32 tahun di Rangkas, baru kali ini, agak aneh, mungkin ada yang mempelintir ya. (Adanya larangan ibadah Natal) sangat membantah lah kita, bahkan beliau sudah menyatakan kehadirannya (Natal bersama)," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.