Sukses

Kotori Jalan hingga Drainase Mampet, Warga Kutai Kartanegara Keluhkan Proyek Pipa Gas

Pemasangan pipa gas yang merupakan proyek stategis nasional dikeluhkan warga Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pasalnya akibat aktivitas itu jalan menjadi rusak dan membahayakan masyarakat yang melintas.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Proyek Strategis Nasional Galian Pipa Gas Sanipah-Balikpapan PT Perusahaan Gas Negara (PGN Solution) yang dikerjakan oleh pihak PT Citra Panji Manunggal (PT CPM) di kawasan jalan poros Handil Kecamatan Muara Jawa dan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara dianggap membahayakan masyarakat, serta membuat warga kesulitan untuk beraktivitas.

Salah satu warga Samboja bernama Alwi mengungkapkan dampak akibat pemasangan pipa gas yang berada di wilayah Samboja ini membuat warga kesulitan beraktivitas, bahkan jalan yang baru saja di semenisasi pun hancur akibat proyek tersebut.

"Dengan adanya pembangunan tersebut, Jalan Poros Kecamatan Samboja, yang baru saja di semeniasi mengalami rusak parah, sehingga mengalami macet total karena buka tutup jalan, pihak perusahaan pun juga yang menama pipa gas di badan jalan tak sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (SOP),” kata Alwi Sabtu (29/10/2022) sore.

Selain itu, dampak lainnya akibat proyek penanaman pipa gas ini membuat tanah longsor hingga menutupi aliran drainase. Parahnya lagi, usai di tutup tidak dilakukan pengerasan kembali oleh pihak kontraktor.

Alwi juga mempertanyakan komitmen bersama, jarak galian pipa gas dari badan jalan antara pihak PUPR Kaltim dengan pihak pelaksana PT. PGN Solution – PT. CPM. Pihaknya mempertanyakan proses scanning sebelum galian, karena banyak menimbulkan dampak bocornya pipa PDAM dan putusnya kabel optic.

"Menuntut pelaksana kegiatan agar menuntaskan setiap titik galian pipa hingga pengerasan dan pembersihan sebelum berpindah ke titik selanjutnya," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontraktor Akan Disomasi

Mendapat laporan dari masyarakat, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun langsung turun ke lapangan melakukan pengecekan. Dia mengatakan telah melihat proses pembangunan jalan yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim Tahun Anggaran 2022 ini terkendala.

“Ini sudah dianggarkan dan dikerjakan hanya saja banyak kendala di lapangan salah satunya berbarengan dengan pengerjaan pipa gas. Ini mesti disinkronkan,” timpal Samsun.

Anggota dewan daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Kutai Kartanegara ini juga soroti dampak dari aktivitas pembangunan jalan dan pemasangan pipa ini, karena menyebabkan jalan menjadi becek serta membuat arus lalu lintas masyarakat terganggu.

Samsun pun turut mengimbau kepada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, dan sementara untuk angkutan alat berat agar tidak melalu jalan Handil Muara Jawa untuk ke Kota Balikpapan, karena jalan masih dalam pengerjaan.

“Supaya cepat terlaksana, bagus kualitasnya mohon untuk tidak melintas dulu masyarakat dan untuk berhati-hati karena memang sedang dalam masa pengerjaan,” imbaunya.

Terkait pemasangan pipa gas, Samsun juga meminta ke kontraktor agar aktivitas pemasangan pipa tidak dekat dari badan jalan. Karena ada beberapa titik pemasangan pipa begitu mepet sehingga galian tersebut longsor dan memicu rusaknya kondisi jalan.

“Jalan ini dibangun dengan dana rakyat dan sudah selayaknya rakyat menikmati jalan yang nyaman,” jelas Samsun.

Ditegaskan Samsun, jika nantinya pihak kontraktor tidak bertanggung jawab terhadap jalan rusak bekas pemasangan pipa, pihaknya akan menyomasi pihak kontraktor.

"Artinya jalan hanya ditimbun tanah dan tanpa ada pengerasan seperti semula kita akan somasi, karena telah merugikan rakyat, sarana pemerintah dan negara," tegasnya.

Sementara itu, Lurah Sungai Kelua Kabupaten Kutai Kartanegara, Ari mengatakan pihaknya sudah meminta agar perusahaan yang bertanggung Jawab atas aktivitas pemasangan pipa segera melakukan pemadatan terhadap titik tertentu dengan batu atau sejenis untuk meminimalisir jalan becek yang memicu macetnya arus lalu lintas.

“Kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dilakukan pemadatan di beberapa titik,” kata Ari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.