Sukses

Mengarungi Lakologou di Baubau, Eksotisme Sungai Amazon di Indonesia Timur

Untuk menyusuri keindahan Sungai Lakologou ini, pengunjung bisa menaiki kapal atau perahu milik nelayan setempat

Liputan6.com, Baubau - Muara Sungai Lakologou yang terletak di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, memiliki keindahan alam yang disebut mirip dengan Sungai Amazon. Sejumlah mangrove dan pohon nipah yang tumbuh di sekitar bibir sungai membuat garis kontur dari Sungai Lakologou terlihat mirip dengan sungai yang ada di Ameika Selatan itu.

Tak hanya itu saja, lekukan muara sungai yang berkelok seolah menguatkan kemiripan sungai di Indonesia ini dengan sungai terpanjang di dunia itu. Maka tak jarang, beberapa pengunjung yang sudah menyaksikan Sungai Lakologou secara langsung ini juga meyebutnya sebagai Sungai Amazon Indonesia.

Untuk menyusuri keindahan Sungai Lakologou ini, pengunjung bisa menaiki kapal atau perahu milik nelayan setempat. Tak hanya deretan mangrove dan nipah, pengunjung juga bisa menyaksikan aneka satwa yang mendiami kawasan tersebut, seperti burung bangau putih, kelelawar, hingga melihat masyarakat setempat berburu kepiting bakau.

Kapal nelayan setempat hanya bisa mengangkut maksimal lima orang dalam sekali perjalanan. Dengan merogoh kocek sebesar Rp100.000, para pengunjung sudah bisa menikmati keindahan di sekitar Sungai Lakologou di Baubau ini.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rute Perjalanan

Rute perjalanan yang akan dilalui biasanya dimulai dari Kelurahan Lakologou. Sebuah dermaga kecil yang ada bibir sungai terdapat di sana.

Nelayan akan menjemput para calon penumpang di dermaga tersebut. Untuk itu, ketika ingin menysuri sungai, para pengunjung harus menghubungi pihak pengelola terlebih dahulu.

Pada tahun 2019, para pengelola yang didominasi warga Kelurahan Lakologou ini mulai mempromosikan kawasan wisata alam ini. Namun, saat itu terhalang oleh pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Mereka pun terpaksa berhenti sementara waktu. Selanjutnya, muara ini kembali dipromosikan setelah pandemi berangsur surut.

Muara sungai ini terbilang cukup besar karena terdapat tiga jalur sungai yang ikut melintas dan berpusat di muara tersebut. Karena berada di muara, untuk menikmati keindahan kawasan itu, wisatawan dianjurkan untuk datang ketika air pasang.

(Resla Aknaita Chak)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.