Sukses

Nasib Bahasa Paser dengan Hadirnya IKN Nusantara

Hadirnya IKN di Penajam Paser Utara menjadi tantangan tersendiri yang harus diantisipasi oleh kultur lokal bagi Kabupaten Paser yang lokasinya berdekatan dengan PPU. Revitalisasi bahasa daerah di dua kabupaten PPU dan Paser untuk bahasa ibu menggunakan bahasa Paser.

Liputan6.com, Paser - Secara geografis Kabupaten Paser berdekatan dengan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Ada tantangan yang harus diantisipasi oleh kultur lokal. Salah satunya bagaimana nasib bahasa ibu pada masa depan.

Kepala Badan Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Halimi Hadibrata mengatakan untuk daerah Kabupaten PPU dan Paser untuk bahasa ibu menggunakan bahasa Paser. Dia mengatakan, revitalisasi bahasa daerah telah dibahas dengan pejabat terkait dua wilayah tersebut. Begitu pun telah berkoordinasi dengan Komisi X DPR RI.

Selanjutnya, pihaknya memberikan pelatihan untuk guru revitalisasi bahasa daerah, khususnya tenaga pendidik tingkat SD dan SMP yang nantinya akan mengajarkan bahasa daerah di sekolah. Guna terus melestarikan bahasa Paser, Halimi berpesan pada mata pelajaran muatan lokal diisi dengan bahasa daerah.

"Begitu juga di komunitas atau lembaga adat yang ada dapat mengajarkan bahasa daerah," kata Halimi, di sela pelatihan guru utama revitalisasi bahasa daerah di Kyriad Sadurengas Hotel, Selasa (19/7/2022).

Dirinya memberikan saran agar bahasa daerah ini tak luntur dan pelajar menjadi bangga. Ia menganjurkan setiap upacara selain amanat dari pembina upacara, juga diberikan ruang bagi pelajar untuk memberikan nasihat kepada teman-temannya di sekolah.

"Setiap upacara ada nasihat sesama kawan yang dibacakan oleh anak-anak di sekolah dalam bahasa daerah," imbuhnya.

Nantinya, tentu bakal banyak yang pindah ke IKN Nusantara. Sehingga sejak dini harus mengantisipasi agar adat budaya dan bahasa daerah tidak tereliminasi. "Jangan sampai kehadiran IKN menggeser fungsi dan peran kedudukan bahasa sastra dan budaya daerah di sini (Paser)," tuturnya.

Bahkan, sejak sekarang masyarakat sekitar IKN Nusantara harus memiliki peran utama, khususnya ketika kedatangan tamu kehormatan. Dengan memperkenalkan tarian tradisional dan nyanyian bahasa daerah yang dapat ditunjukkan saat ada kunjungan kerja.

"Ini (Paser) daerah terdekat dari IKN. Itu harus disiapkan oleh Disdikbud dari sekarang. Harus ada sekolah percontohan untuk seni tarian tradisional, nyanyian dan bahasa daerah. Sehingga ada kunjungan kerja disambut yang disajikan oleh anak-anak sekolah," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gelar Festival Berbahasa Daerah

Nantinya, juga bakal ada lomba untuk pelajar SD dan SMP untuk bahasa ibu di tingkat provinsi hingga nasional. Rangkaian perlombaan itu mulai puisi, dongeng, pidato, pantun, teater yang semuanya menggunakan bahasa daerah. Halimi menyebut jika festival tersebut salah satu upaya untuk mengevaluasi kemampuan peserta didik.

"Paling penting bukan hanya sekadar belajar pidato, puisi, dan dongeng. Namun, membuat anak merasa bangga berbahasa daerah, bisa belajar melalui berbalas pantun, pertunjukan drama yang dipadukan dengan tradisi dari daerah lain," ungkap dia.

Di sisi lain, beragam permainan tradisional dapat hidup kembali dengan menggunakan bahasa daerah. "Bukan hanya anak dekat dengan alat teknologi yang memang bermanfaat. Tetapi juga tidak terlepas dari nilai budaya atau kearifan lokal dan bangga menggunakan bahasa daerahnya," dia memungkasi.

 

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.