Sukses

Menyelam Cari Umpan, Pemancing di PPU Tewas Diterkam Buaya

Seorang pemancing warga PPU ditemukan tewas terpotong-potong usai diterkam buaya di kawasan Sungai Lop Penajam Paser Utara.

Liputan6.com, Penajam Paser Utara - Seorang pemancing bernama Kamarudin (37) warga Desa Binuang, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) hilang diterkam buaya saat menyelam di muara Sungai Lop, Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku pada Selasa (14/6/2022), sekitar pukul 11.00 Wita.

Kejadian itu bermula saat korban bersama kedua temannya dari Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, yakni Baco Rame dan Awang hendak pergi memancing di laut.

Sebelum menuju ke tempat memancing, korban memutuskan untuk mencari umpan terlebih dahulu di muara Sungai Lop dengan cara menyelam. Sedangkan kedua temannya menunggu di atas kapal.

Kedua temannya pun panik karena korban tak kunjung muncul di permukaan. Tak lama kemudian, Baco Rame dan Awang dikejutkan kemunculan seekor buaya di permukaan air. Keduanya melihat korban dalam terkaman mulut buaya.

"Setelah beberapa saat menyelam korban tidak naik ke permukaan. Sekitar 10 menit kemudian sejak korban menyelam, kedua temannya melihat korban muncul di tengah muara Sungai Kop dalam posisi di mulut buaya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Marjani, pada Kamis (16/6/2022).

Mendapat informasi itu, tim SAR gabungan BPBD PPU beserta TNI, Polri, dan relawan PPU pun turun melakukan pencarian korban. Dalam melakukan pencarian petugas dibagi menjadi beberapa tim, mereka melakukan pencarian di titik yang berbeda yakni dengan menyusuri Sungai Lop, Sungai Tambuni dan muara Sungai Lop.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Ditemukan Tidak Utuh

Awalnya, tim SAR menghentikan pencarian pada Rabu (15/6/2022) petang, karena kondisi sudah gelap. Dan rencananya pencarian akan dilanjutkan pada Kamis (16/6/2022) pagi.

Namun, pihak keluarga korban tetap melanjutkan pencarian hingga tengah malam. Setelah melakukan pencarian, akhirnya Kamarudin ditemukan pada Kamis (16/6/2022) pukul 00.30 Wita, dalam keadaan meninggal dunia. Jasad korban ditemukan warga di hulu Sungai Lop.

Di mana awalnya pada Rabu (15/6/2022) pukul 22.25 Wita, keluarga korban melakukan pencarian menggunakan speedboat dan Klotok menyusuri aliran Sungai Lop tiba-tiba mencium aroma tidak sedap.

Keluarga korban bernama Bambang pertama kali mendeteksi aroma menyengat tersebut langsung melakukan pengamatan di sekitar sungai yang ditumbuhi pohon bakau.

Tak lama kemudian terlihat organ tubuh korban dan di dekatnya ada seekor buaya yang berukuran cukup besar. Warga yang melihat jasad korban pun langsung berkoordinasi dengan BPBD dan DPKP untuk mengevakuasi korban.

"Ya, benar korban yang diterkam buaya sudah ditemukan dan dievakuasi petugas," papar Marjani.

Petugas berhasil mengevakuasi potongan tubuh korban bagian dada ke atas dan lengan kanan. Kemudian langsung dievakuasi menggunakan speedboat dari hulu Sungai Lop menuju Pelabuhan Tanjung, Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku. Setelah itu, jasad Kamarudin langsung dibawa ke Puskesmas Maridan untuk dilakukan pemeriksaan.

"Jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan hari ini," pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.