Sukses

Detik-Detik Buaya Terkam Anak Perempuan di Depan Mata Ibunya di Buton Tengah

Seekor buaya di Buton Tengah menerkam anak perempuan di depan ibunya, jasad korban belum ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Seekor buaya di Buton Tengah, menerkam seorang anak perempuan saat tengah menyeberangi sungai. Korban diketahui bernama Aina Oba (12).

Korban diterkam buaya saat sedang berjalan bersama ibunya. Kejadiannya diketahui berada di Dusun Kaleleha Desa Terapung Kecamatan Mawasangka, Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 13.00 Wita.

Menurut keterangan ibunya Wa Jiani (42), mereka awalnya bertiga menuju ke kebun yang jaraknya 5 kilometer dari rumah. Selain dia dan korban, anak laki-lakinya juga ikut serta.

"Untuk sampai ke kebun, harus menyeberang sungai Kaleleha," ujar Wa Jiani. 

Kemudian, setelah mengambil pisang, ketiganya hendak kembali ke rumah melewati jalur yang sama. Namun, korban dan ibunya pulang belakangan. Sedangkan anak laki-lakinya sudah pulang 30 menit lebih awal, memikul tandan pisang.

"Saya dan anak saya juga jalan membawa pisang, anak saya di depan, jarak saya dengan anak sekitar 1 meter lebih," ujar Wa Jiani. 

Tiba-tiba, saat melewati titian yang melintang tepat di atas air sungai Kaleleha, seekor buaya berukuran besar langsung muncul dan menerkam korban yang berjalan paling depan. Korban langsung diseret ke dalam air tanpa sempat berteriak minta tolong. 

Ibunya yang menyaksikan di depan mata, tak berani melompat ke sungai untuk menyelamatkan sang anak. Dia hanya mampu berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Namun, buaya sudah terlanjur menyeret korban menjauh dari lokasi kejadian. 

Tak lama kemudian, sang kakak yang sudah lebih dulu pulang, datang saat mendengar teriakan sang ibu. Kakak korban kemudian, mencari bantuan. 

Kapolsek Mawasangka Iptu Muhammad Rusdi mengatakan, pencarian terhadap korban dilakukan sejak pukul 13.30 Wita. Saat itu, ke polisian dan warga mencari ke sepanjang sungai. 

"Namun, hingga pukul 17.00 Wita, korban belum ditemukan," ujar Iptu Rusdi. 

Dia melanjutkan, buaya tersebut diduga sudah mengintai korban sebelum mereka melewati titian yang berada diatas air sungai itu. Sebab, titian tersebut hanya beberapa meter saja panjangnya.

"Apalagi, memang air sungai terlihat gelap, namun kami tak menduga di Sungai Kaleleha Mawasangka ada buaya," ujar Rusdi.

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Papan Peringatan Bahaya Buaya

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Baubau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra La Ode Kaida mengatakan, tidak ada papan peringatan di wilayah itu. Sebab, lokasinya cukup jauh dari kawasan konservasi. 

"Di wilayah Pulau Muna, hanya Kawasan Hutan Napabalano yang masuk dalam kawasan konservasi," ujarnya. 

Diketahui, hutan Napabalano berjarak sekitar 100 kilometer lebih dari TKP. Namun, pihaknya akan menurunkan tim usai mendapatkan laporan masyarakat.

Kapolsek Mawasangka Iptu Rusdi mengatakan, di wilayah itu memang belum ada papan peringatan bahaya terkait buaya liar. Kata dia, papan peringatan berada di desa lain yang berjarak cukup jauh. 

"Kami akan koordinasi untuk memasang papan peringatan, selama ini memang ada warga yang pernah melihat ada buaya di sekitar desa. Namun, belum pernah ada serangan sebelumnya," Kata Rusdi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.