Sukses

Marah, Buruh Duduki Ruang Kerja Gubernur Banten

Ruang kerja Gubernur Banten, Wahidin Halim, diduduki puluhan buruh yang berdemonstrasi di depan kantornya, di KP3B. Buruh yang masuk meminum air dan memakan camilan yang ada di ruang kerja mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu.

Liputan6.com, Serang - Ruang kerja Gubernur Banten, Wahidin Halim, diduduki puluhan buruh yang berdemonstrasi di depan kantornya, di KP3B. Buruh yang masuk meminum air dan memakan camilan yang ada di ruang kerja mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu.

Pintu masuk kantor Wahidin Halim pun rusak, saat buruh merangsek masuk ke ruangan kerja WH. Saat di dalam kantor, para buruh ada yang duduk di kursi kerja Wahidin, sebagian lagi duduk di sofa. Bahkan, ada yang masuk ke kamar tidur, tempat Wahidin beristirahat di kantornya.

"Setelah berjam-jam tidak ditemui juga akhirnya buruh kecewa, ingin mengecek keberadaan gubernur, sehingga masuklah ke dalam ruangan gubernur. Masuk lah kita ke dalam, ternyata di ruangnya sudah kosong, gubernur sudah tidak ada di tempat," kata Hardiansyah, pengurus SPSI Kota Tangerang, di kantor Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (22/12/2021).

Buruh kesal dengan pernyataan Wahidin Halim (WH) yang mengatakan kalau pengusaha lebih baik mencari pekerja baru, jika karyawannya menolak dengan UMK yang sudah ditetapkan olehnya.

Buruh mendesak Wahidin Halim menarik pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka karena dianggap melukai hati buruh.

"Justru kalimat ini menyulut kemarahan buruh, maka dipastikan jika dia tidak minta maaf dan mencabut statement itu, maka kondusivitas yang ada di Banten ini akan selalu terganggu," dia menerangkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hingga Malam Buruh Masih Bertahan

Ribuan buruh yang masih bertahan hingga pukul 20.30 WIB mengaku akan bertahan di depan kantor Gubernur Banten, hingga Wahidin Halim merevisi besaran UMK 2022.

Berdasarkan pantauan di lokasi, buruh masih bertahan di KP3B. Ada yang duduk, tiduran di jalan, hingga menonton pertandingan semifinal AFF 2020 melalui layar lebar yang sudah mereka siapkan.

"Hari ini rencana kita akan melakukan aksi kita pendudukan, kami tidak akan pulang sebelum gubernur melakukan revisi, kami berharap gubernur mau merevisi upah minimum," jelasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.