Sukses

Pemkot Cirebon Dorong Digitalisasi UMKM

Ribuan pelaku UMKM harus menerima imbas mulai dari sepi penjualan hingga gulung tikar akiibat pandemi Covid-19 dan peraturan pemerintah membatasi tatap muka.

Liputan6.com, Cirebon - Turunnya status PPKM level 2 menjadi semangat baru pelaku UMKM untuk meningkatkan usahanya. Bahkan, geliat para pelaku terlihat sebelum Kota Cirebon turun status PPKM level 2.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Maharani Dewi mengatakan, geliat UMKM mulai terlihat seiring kasus Covid-19 melandai.

"Sebenarnya sudah ada geliat dari sebelum puncak Covid-19 Juni sampai Agustus lalu. Tapi mulai terlihat setelah melewati masa puncak Covid-19," ujar Maharani, Kamis (21/10/2021).

Terlihat dari sirkulasi pelaku UMKM Kota Cirebon dengan mudah belanja bahan baku. Dia mengatakan, dalam upaya meningkatkan ekonomi melalui sektor UMKM, Pemkot Cirebon menyalurkan bantuan modal melalui BPUM sebesar Rp 1,8 juta.

"Bantuan dari APBD itu dibayar selama tiga bulan. Ada juga bantuan dari pusat dibayar sekali besarannya Rp2,4 juta," ujar Maharani.

Dia mengaku, selama pandemi hingga puncak bulan Juni, hampir 90 persen kondisi penjualan UMKM di Kota Cirebon menurun. Sekitar 2.000 UMKM harus menerima imbas mulai dari sepi penjualan hingga gulung tikar.

Pemkot Cirebon, kata dia, rutin memfasilitasi pelaku UMKM untuk ikut pelatihan dan bimbingan teknis. Membantu menambah wawasan bisnis UMKM dengan memanfaatkan digitalisasi.

"Kami kerja sama dengan salah satu marketplace dan baru tahap pertama memberi pelatihan," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Media Sosial

Hanya saja, tidak semua pelaku UMKM cepat paham dan mampu menyesuaikan diri. Dia menjelaskan, sebagian besar pelaku UMKM terdiri dari perempuan dengan skala usia yang tidak lagi remaja.

Namun demikian, para pelaku UMKM banyak memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka. Begitu juga Pemkot Cirebon menyediakan tempat penyimpanan produk UMKM dan membantu mempromosikan produk mereka.

"Mungkin ke depan kerja sama dengan marketplace berikut pendampingan sampai pelaku UMKM dikatakan siap berbisnis online. Kami juga rutin gelaran pameran produk UMKM bahkan ada sentra UMKM di Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon," ujar dia.

Selain kerja sama dengan marketplace, DKUKMPP Kota Cirebon juga bekerja sama dengan KPP Pratama. Setiap tanggal 1, KPP Pratama Cirebon menggelar hari belanja online UMKM (Harbolu).

Pegawai KPP Pratama baik Kota maupun Kabupaten Cirebon wajib membeli produk UMKM yang ada di Cirebon. Pembelian produk melalui marketplace yang sudah tersedia.

"Jadi pesan produk tanggal 1 besoknya langsung dikirim ke kantor KPP Pratama. Pokoknya upaya digitaliasai UMKM akan terus kami maksimalkan," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.