Sukses

Ribuan Pelajar Madrasah di Cilacap Mulai Divaksin Covid-19

Vaksinasi di tingkat pelajar madrasah di Cilacap ini merupakan bagian dari persiapan pembelajaran tatap muka yang rencananya akan segera dilakukan

Liputan6.com, Cilacap - Ribuan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mulai divaksin Covid-19, Jumat (10/9/2021).

Kepala Kantor Kemenag Cilacap, Imam Tobroni mengatakan sementara ini alokasi vaksinasi sebanyak 5.000 dosis. Vaksin dilakukan sacara bertahap di empat madrasah pada hari ini dan Senin pekan depan.

“Ini kita hari ini, melaunching lah, mengawali kegiatan vaksin Covid-19 untuk pelajar-pelajar madrasah. Tsanawiyah dan Aliyah,” kata Imam, melalui sembungan telepon, Jumat.

Vaksinasi di tingkat pelajar ini merupakan bagian dari persiapan pembelajaran tatap muka yang rencananya akan segera dilakukan, seturut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Cilacap yang turun ke level 3.

Dia menjelaskan, di Cilacap terdapat sekitar 460 unit pendidikan, mulai dari sekolah formal, setingkat MA, MTs dan Madrasah Ibtidaiyah hingga unit pendidikan nonformal seperti pesantren, Madrasah Diniyah (Madin) dan TPQ.

Di masa PPKM level 3 ini, sejauh ini ada enam lembaga formal yang melakukan uji coba PTM, yakni MAN 1, 2 dan 3 Cilacap, serta Mts Negeri 1, 2 dan 3 Cilacap.

“Madrasah sudah ada yang uji coba, karena PPKM level 3. Lainnya masih simulasi tatap muka,” ucap dia.

Imam juga menjelaskan, sebelumnya vaksinasi Covid-19 juga sudah dilakukan untuk ASN di lingkungan Kemenag, disusul kemudian guru sekolah formal dan madrasah diniyah, TPQ dan sekolah keagamaan sejenis.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Santri

Sementara, Vaksinasi Covid-19 untuk kelompok santri dan warga pesantren di Kabupaten Cilacap baru mencapai sekitrar 10 persen dari jumlah total populasi santri.

Kepala Seksi Pondok Pesantren (Pontren) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Cilacap, Banu Tholib Majid mengatakan pihaknya terkendala alokasi vaksin yang tersedia. Sebab, kuota vaksin ditentukan oleh pusat dan didistribusikan di daerah untuk kelompok-kelompok prioritas.

“Karena vaksin reguler itu memang sudah kuotanya. Prinsipnya pondok pesantren siap vaksinasi,” kata Banu.

Kata dia, dari total sebanyak 205 pesantren di Cilacap, baru empat pesantren yang mengadakan vaksinasi massal. Yakni, Ponpes El Bayan, Al Ihya Ulumudin, Al Hikmah dan Ponpes Al Barokah. Di empat pesantren ini, kurang lebih sebanyak 2.500 santri dan warga pesantren menjalani vaksinasi.

“Kemarin pada saat kita serentak, vaksin serentak itu, di Pondok Al Ihya Ulumudin, itu kita memvaksin 400 untuk santri, pengasuh, guru madrasah diniyah, dan TPQ. Satu minggu sebelum itu, ada juga alokasi dari Dinkes, untuk pondok pesantren El Bayan, itu ada 1.100 vaksin. Kemudian yang di pondok Al Hikmah dan Al Barokah, masing-masing 500 vaksin,” dia merinci.

Adapun jumlah santri di Kabupaten Cilacap diperkirakan mencapai 25 ribu orang. Dengan begitu, hingga akhir dasarian pertama September, cakupan vaksinasi kelompok santri baru mencapai 10 persen.

“Jumlahnya memang belum seberapa. Tapi secara bertahap terus kita lakukan,” ucap dia.

Banu Tolib mengemukakan, untuk mempercepat vaksinasi di pondok pesantren, selain kuota vaksin reguler dari Dinas Kesehatan, pihaknya juga aktif berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. Salah satunya yakni Polres Cilacap dengan berbagai program vaksinasi yang dimiliki, seperti program ‘vaksin merdeka’ dan ‘serbuan vaksin’.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.