Sukses

Khidmat Pembacaan Babad Cirebon pada 1 Muharam 1443 H

Pihak Keraton Kanoman Cirebon membatasi undangan maupun warga yang datang dalam tradisi pembacaan babad Cirebon yang digelar setiap 1 Muharam.

Liputan6.com, Cirebon - Tradisi pembacaan Babad Cirebon di Keraton Kanoman Cirebon dalam setiap peringatan malam tahun baru Islam 2021 berjalan dengan penuh khidmat.

Meskipun pada pelaksanannya, ada beberapa rangkaian kegiatan lain yang tidak dilaksanakan. Juru bicara Keraton Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi mengatakan, tradisi pembacaan Babad Cirebon tahun ini terasa berbeda.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya ada kegiatan pendamping jadi setelah baca babad ada kirab budaya," ujar Arimbi, Selasa (10/8/2021).

Dalam rangkaian tradisi tersebut, Keraton Kanoman membatalkan kegiatan kirab budaya karena berpotensi menimbulkan kerumunan. Pihak Keraton Kanoman Cirebon membatasi undangan maupun warga yang datang.

Biasanya, kata Arimbi, Keraton Kanoman Cirebon dipenuhi warga, keluarga, kerabat hingga pejabat. Mereka datang untuk mengikuti rangkaian kegiatan pembacaan Babad Cirebon.

"Tapi itu tidak mengurangi khidmat memperingati satu suro tetap ada slametan doa dan baca babad. Hanya pengurangan massa saja yang hadir," kata Arimbi di Keraton Kanoman Cirebon.

Menurut dia, selain berpotensi menimbulkan kerumunan. Kirab budaya juga akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Generasi Penerus

Namun demikian, kata dia, esensi dari pembacaan Babad Cirebon tetap dilaksanakan. Sebab, bagaimana pun kondisinya kegiatan tradisi tetap berjalan.

"Ini juga jadi cara untuk tetap memberi informasi kepada generasi penerus," ujar Arimbi.

Babad Cirebon merupakan kisah perjalanan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati bersama Walangsungsang mencari Agama Rasulullah. Selain pembacaan babad, Keraton Kanoman Cirebon juga berdoa agar Pandemi Covid-19 segera berakhir.

Dia menjelaskan, makna pembacaan babad adalah membaca kisah atau tutur dari sejarah perjalanan pembukaan Cirebon. Tradisi tersebut, kata dia, sangat penting untuk terus dikenang dan diketahui generasi penerus.

"Tadi pagi juga Sultan mengajak warga untuk tenang berdoa dan mematuhi prokes sehingga covid-19 tidak semakin menyebar luas dan yang sakit agar segera diberi kesembuhan," ujar Arimbi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.