Sukses

40 Jam Menjinakkan Kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap

Kebakaran yang terjadi di area pertangkian tidak sampai mengganggu operasi Kilang Pertamina Cilacap

Liputan6.com, Cilacap - Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono menyatakan bahwa kebakaran yang terjadi di area pertangkian 39 Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, sudah berhasil dipadamkan.

"Tadi pukul 10.50 WIB, alhamdulillah kawan-kawan RU IV Cilacap telah bisa memadamkan seluruh api yang berada di lingkungan sekitar tangki 39. Semuanya dalam kondisi lancar dan padam semua," katanya di Cilacap, Minggu siang.

"Ini kalau kita hitung sekitar 1,5 hari dari saat kejadian timbulnya api sampai betul-betul api itu padam. Memang dalam waktu cepat. Kemarin sempat dinyatakan padam namun ternyata ada titik-titik api, satu titik api yang masih menyala, sehingga bisa dipadamkan secara tuntas tadi pada pukul 10.50 WIB," ia menambahkan, dikutip Antara.

Ia mengatakan, perusahaan sampai saat ini masih memantau proses pendinginan di area pertangkian tempat kebakaran terjadi. Suhu tangki yang terdampak kebakaran juga diukur.

"Alhamdulillah temperatur di tangki sekitar 35 derajat Celsius. Artinya, kami bisa pastikan bahwa dengan temperatur tersebut tidak ada auto ignition (pengapian otomatis)," kata Djoko, yang pernah menjabat sebagai GM Pertamina RU IV Cilacap.

Kendati demikian, dia mengatakan, perusahaan tetap waspada dan menjaga lingkungan di sekitar tangki untuk memastikan titik api tidak muncul lagi. Djoko memastikan kebakaran yang terjadi di area pertangkian tidak sampai mengganggu operasi kilang.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hujan Campur Abu di Kutawaru

Menurut dia, Kilang Pertamina RU IV Cilacap bisa beroperasi sebagaimana biasa, menghasilkan bahan bakar dan produk lain serta menyalurkannya ke wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta sebagian Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Saat ditanya mengenai kandungan paraxylene yang ada di dalam tangki, Djoko mengatakan bahwa komponen paraxylene hampir sama dengan pertamax.

"Isinya sebenarnya intermedia sebelum menjadi bahan petrokimia. Dan kami ini, baju kami kotor semua, tadi kami juga fighting (berjuang) di sana (lokasi kebakaran) bersama dengan teman-teman. Enggak ada masalah, alhamdulillah masih sehat walafiat, enggak ada pengaruhnya terhadap kesehatan," ia menjelaskan.

Berkenaan dengan sumur warga Kelurahan Kutawaru yang tercemar air hujan bercampur abu dari kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap, dia mengatakan bahwa perusahaan sudah menurunkan personel untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada warga.

Kebakaran terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pada Jumat (11/6) pukul 19.45 WIB. Kebakaran yang terjadi di bundwill tangki 39T-205 itu berhasil dikendalikan kurang lebih satu jam setelah kejadian atau sekitar pukul 20.40 WIB.

Namun pada masa pendinginan tangki 39T-205, muncul satu titik api di pipa saluran keluar tangki 39T-203. Titik api itu dapat dipadamkan pada Minggu (13/6) pukul 10.50 WIB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.