Sukses

Tabung Elpiji 50 Kg Meledak, 5 Karyawan Rumah Makan Ala Korea Jadi Korban

Kelima korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Grestelina Makassar.

Liputan6.com, Makassar - Tabung elpiji 50 kilogram meledak di Rumah Makan Sugogi jalan Pengayoman, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar Sulawesi Selatan Rabu (2/6/2021). Akibatnya lima pegawai rumah makan ala Korea itu menderita luka bakar cukup serius.

Kasi Humas Polsek Panakkukang, Bripka Ahmad Halim menjelaskan bahwa lima pegawai rumah makan tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Grestelina Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Korban jiwa nihil, tapi ada lima karyawan yang menderita luka bakar serius," kata Halim kepada Liputan6.com, Rabu (2/6/2021).

Halim menjelaskan bahwa kejadian ini bermula ketika salah seorang karyawan tengah menyiapkan pesanan makanan untuk pengunjung. Sejumlah karyawan kemudian mencium bau gas lantaran adanya kebocoran dan mencoba memperbaikinya.

"Saat memperbaiki gas, kebetulan ada kompor  menyala. Sehingga langsung meledak. Dan akibat ledakan itu, kaca dinding bangunan rumah makan hancur atau pecah. Begitu juga beberapa meja," tambahnya.

Terpisah, Komandan Regu dari Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hidayatullat mengaku mendapatkan laporan adanya ledakan tabung elpiji peristiwa ini sekitar pukul 10.00 WITA. Sehingga, Tim Damkar menerjunkan 3 unit armada ke RM Sogogi untuk memadamkan api.

"Ada tiga unit kami terjunkan ke lokasi dan kami sempat memadamkan api dibagian dapur,"ucapnya.

Sementara itu, dokter jaga Rumah Sakit Grestelina, dr Daniel mengatakan bahwa kelima korban menderita luka bakar lebih dari 20 persen. Sejumlah serpihan kaca dan benda lainnya pun menempel di luka bakar para korban.

"Korban lima orang masih kita tangani secara intensif," kata Daniel di kepada wartawan, Rabu (2/6/2021).

Pihak rumah sakit pun saat ini tengah menunggu keputusan dari dokter spesialis bedah plastik untuk menentukan tindak lanjut terhadap korban ledakan tabung gas tersebut.

"Sekarang tinggal menunggu koordinasi dengan dokter bedah plastik apakah para korban di operasi atau tidak," jelasnya

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.