Polda Sulut Evaluasi Efektivitas Pos Penyekatan Perbatasan Sulut-Gorontalo

Keberadaan Pos Penyekatan Mudik di perbatasan Sulut dan Gorontalo dievaluasi Polda Sulut.

Liputan6.com, Manado - Hampir sepekan keberadaan Pos Penyekatan Perbatasan Sulut-Gorontalo diberlakukan untuk mencegah arus mudik Idulfitri. Polda Sulut kemudian mengevaluasi efektivitas pos tersebut.

“Terkait larangan mudik Idulfitri, Polda Sulut dibantu TNI, unsur Pemerintah Daerah dan elemen masyarakat lainnya melakukan tugas pengamanan di 102 titik Pos Pengamanan, Pos Pelayanan, juga termasuk 6 Pos Penyekatan,” ungkap Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana, Selasa (11/5/2021).

Kapolda mengatakan, khusus Pos Penyekatan ini, difokuskan menghalau pemudik, baik yang datang ke Sulut maupun yang akan ke luar Sulut seperti Gorontalo.

“Pos Penyekatan didirikan di Kabupaten Bolmong Utara dan Bolmong Selatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Gorontalo,” ujar Kapolda.

Kapolda Sulut mengatakan, adanya Pos Penyekatan mudik di perbatasan tersebut cukup efektif. Hingga hari keenam pelaksanaan Operasi Ketupat ini, ada sekitar 68 kendaraan yang diminta putar balik.

“Selain di perbatasan Sulut dan Gorontalo, Pos Penyekatan juga didirikan di sejumlah lokasi strategis lainnya, di antaranya di Pelabuhan Manado, Pelabuhan Bitung, dan Bandara Sam Ratulangi,” ujarnya.

Pengetatan tersebut diiringi juga dengan penerapan disiplin protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19. Yakni, setiap kendaraan yang dicurigai akan mudik diberikan imbauan oleh aparat Polda Sulut, juga rapid test antigen secara acak oleh petugas Dinas Kesehatan.

“Dan hal ini sudah berjalan. Keterpaduan dan sinergitas seluruh pihak yang terlibat dalam Operasi Ketupat Samrat Polda Sulut 2021 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1442 H di Sulut hingga saat ini berjalan baik,” ujarnya.