Sukses

Menyusuri Sarasah Tigo Batindiah, Surga Tersembunyi di Balik Rimba Agam

Air terjun ini di tengah rimba Kabupaten Agam.

Liputan6.com, Agam - Kabupaten Agam, Sumatera Barat tak pernah ingkar janji soal keindahan alam. Air terjun Sarasah Tigo Batindiah misalnya, berada di balik rimbunnya hutan, membuat siapa saja yang datang akan terpesona.

Masyarakat setempat memberi nama Sarasah Tigo Batindiah karena air terjun ini terdiri dari tiga tingkatan. Masing-masing memiliki ketinggian lebih kurang 20 meter.

Hutan daerah tersebut masih alami serta terjaga dan memiliki panorama alam yang indah. Jika dari Kota Padang, transportasi ke lokasi ini bisa menggunakan sepeda motor maupun roda empat dengan jarak tempuh sekitar dua jam.

Sarasah Tigo Batindiah tepatnya berada di Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan. Tempat ini sangat cocok bagi yang hobi petualangan, karena medan yang dilalui cukup bervariasi.

Ketika berkunjung, jangan lupa membawa bekal untuk disantap ketika sudah lelah beraktivitas di Sarasah Tigo Batindiah.

Untuk sampai di sana, pengunjung harus melewati areal perkebunan dan pertanian masyarakat, menyajikan pemandangan alam yang alami dan udara yang dijamin sangat segar.

Namun, sesampainya di lokasi, seluruh lelah selama perjalanan akan hilang oleh pesona air terjun. Mungkin hal terfikir adalah langsung berenang sampai puas.

Seorang pengunjung, Yulia (28) mengatakan berkunjung ke Sarasah Tigo Batindiah tidak akan membuat menyesal, karena alamnya masih alami dan sangat cocok bagi yang menyukai wisata alam.

"Saya suka lokasi yang tidak terlalu ramai, bisa sekaligus untuk menenangkan diri dari hiruk pikuknya perkotaan," katanya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Destinasi Wisata

Wali Nagari Tigo Koto Silungkang, Doni Cendra mengatakan, Sarasah Tigo Batindiah saat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di daerah itu.

"Saat ini sudah mulai banyak dikunjungi oleh masyarakat," ujarnya.

Untuk mencapai lokasi, lanjutnya pengunjung harus berjalan kaki lebih kurang satu kilometer, karena akses jalan ke lokasi tersebut hanya jalan setapak, belum bisa dilewati kendaraan.

Tetapi sepanjang jalan ke lokasi tersebut, pengunjung bisa menikmati keindahan alamnya, mulai dari keindahan panorama areal pertanian dan perkebunan masyarakat, serta pepohonan yang rindang menambah keasrian kawasan itu.

Ia berharap destinasi wisata ini dapat berkembang dan dikunjungi banyak orang, sehingga dapat menunjang pergerakan ekonomi masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.