Sukses

Polisi Sebut Puluhan Rumah Adat di Sumba Terbakar karena Sambaran Petir

Sebanyak 25 unit rumah adat di kampung situs Umbu Koada Desa Delo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, hangus terbakar.

Liputan6.com, Kupang - Sebanyak 25 unit rumah adat di kampung situs Umbu Koada Desa Delo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, hangus terbakar. Hasil penyelidikikan Kepolisian Resor Sumba Barat menyebut, penyebab kebakaran puluhan rumah adat tersebut karena sambaran petir.

"Penyebabnya karena tersambar petir saat hujan deras yang melanda daerah itu," kata Kapolres Sumba Barat AKBP Josef F Mandagi, Senin (28/9/2020). Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Ia mengatakan, selain rumah adat yang dijadikan sebagai rumah tempat bernaung terbakar, satu unit tempat doa bagi warga Sumba Barat Daya yang menganut kepercayaan Merapu juga ikut terbakar dan tersisa puing-puing.

"Satu unit rumah doa atau bagi warga di sini disebut Uma Kalebu juga ikut terbakar dan hangus. Sehingga kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta," ucapnya.

Josef juga mengatakan, menurut pengakuan saksi, kejadian yang terjadi pada Minggu (27/9/2020) pukul 12.30 Wita itu berawal dari bunyi petir, dan tak berselang lama saksi melihat adanya api yang menjalar di salah satu rumah.

Karena seluruh rumah adat itu beratapkan alang-alang, maka api pun cepat menjalar, sehingga beberapa warga sekitar pun kesulitan untuk memadamkan api yang terus menjalar dari rumah ke rumah itu.

Polisi pun mengidetifikasi bahwa ada seorang warga yang meninggal dan terbakar bersamaan dengan rumah adat tersebut. Jenazahnya saat ditemukan sudah dalam kondisi hangus.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Barat Daya juga saat ini sudah mengirimkan sejumlah bantuan ke lokasi bencana kebakaran tersebut.

Beberapa bantuan yang disalurkan adalah makanan, tenda, terpal dan beberapa bantuan lainnya untuk membantu warga yang rumahnya terbakar.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.