Sukses

3 Pimpinan Perguruan Silat Bertemu Usai Perusakan Tugu PSHT Sragen, Apa Hasilnya?

Belakangan, tiga kubu perguruan silat di Bumi Sukowati itu memang kerap terlibat perseturuan

Sragen - Sekitar 20 orang merusak sebuah tugu yang menjadi simbol perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Dukuh Karangweru, Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, pada Jumat dini hari (26/6/2020), sekitar pukul 02.00 WIB.

Aksi pengrusakan tugu PSHT tersebut menjadi pemicu munculnya perintah Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, supaya semua tugu perguruan silat dibongkar dari di Bumi Sukowati.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, sekitar 20 warga sudah berkumpul di depan tugu PSHT tepatnya di depan warung makan swike Dukuh Karangweru.

Mereka lalu merusak patung pesilat yang berada di bagian atas tugu PSHT itu. Merasa khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, Sodiq, 65, warga setempat langsung menutup warung swike miliknya. Selang beberapa saat kemudian, sekitar 20 warga itu meninggalkan lokasi

Tri Warsito, warga sekitar, sempat melihat kondisi patung pesilat PSHT yang rusak sekitar pukul 03.00 WIB. Kerusakan patung itu terletak di bagian pergelangan tangan yang pecah. Terdapat sebuah paving di bagian kaki patung yang diduga digunakan untuk merusak simbol dari PSHT itu.

Mendapati simbol organisasi dalam kondisi rusak, Ketua Rayon PSHT Masaran, Prasetyo Widodo, malaporkan ke Polsek Masaran. Polisi kemudian datang ke lokasi kejadian untuk memeriksa kondisi tugu perguruan silat dan meminta keterangan sejumlah saksi.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembongkaran Ratusan Atribut Perguruan Silat di Sragen

“Barang bukti yang diamankan polisi berupa paving block. Aksi itu mengakibatkan pergelangan patung di atas tugu PSHT rusak atau pecah,” terang Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suharno, kepada Solopos.com.

Hingga kini, belum diketahui sekelompok orang yang telah merusak tugu PSHT di Desa Krikilan, Kecamatan Masaran tersebut. Diduga aksi kejahatan itu dilakukan oleh kelompok atau perguruan silat yang merasa dikecewakan oleh anggota perguruan silat lain.

Khawatir terjadi aksi balasan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, mengumpulkan pimpinan tiga perguruan silat di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) di Ruang Sukowati, kompleks Setda Sragen, Jumat pagi.

Tiga perguruan silat yang hadir pada kesempatan itu adalah PSHT Sragen kubu Jumbadi, PSHT Sragen kubu Surtono dan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti Sragen yang diketuai Waluyo. Belakangan, tiga kubu perguruan silat di Bumi Sukowati itu memang kerap terlibat perseturuan.

Pertemuan itu menyepakati pembongkaran lebih dari 206 atribut semua perguruan silat yang ada di Bumi Sukowati. Langkah itu ditempuh demi menanggulangi aksi pengrusakan tugu perguruan silat yang belakangan marak terjadi di Bumi Sukowati.

“Supaya tidak ada lagi pengrusakan tugu yang bisa memicu keributan, maka semua tugu perguruan silat harus dibongkar. Apa yang mau dirusak, kalau tugunya sudah tidak ada,” ujar Kapolres saat ditemui wartawan di lokasi.

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.