Sukses

Harap Bersabar, Objek Wisata di Gunungkidul Masih Tutup

Sekretaris Dispar Gunungkidul membantah adanya informasi mengenai pembukaan destinasi pada Juni mendatang. Sebab, hingga saat ini pihaknya masih memegang maklumat Kapolri tentang pencegahan COVID-19.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menutup seluruh objek wisata hingga batas waktu yang belum ditentukan karena pandemi COVID-19, sehingga wisatawan diharapkan bersabar.

Seperti diketahui, pada Senin (25/5) atau hari Lebaran kedua, ratusan wisatawan tetap memaksakan diri berkunjung ke sejumlah objek wisata pantai yang ada di wilayah ini.

"Hingga saat ini, objek wisata di Gunungkidul masih belum dibuka," kata Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, dilansir Antara, Selasa (26/5/2020).

Ia mengatakan banyak warga yang berusaha masuk saat libur Lebaran, terutama di kawasan pantai. Sehingga, ia meminta petugas penjagaan di pintu masuk wisata ditingkatkan pada libur Lebaran ini.

Dispar juga menempatkan sejumlah pegawai ditempatkan di tiap Posko Penyekatan di perbatasan kabupaten. Mereka berkoordinasi dengan Polres Gunungkidul sebagai pelaksana posko. Warga yang datang diingatkan agar tidak masuk ke lokasi wisata dan diminta berputar balik.

"Kami harus bertindak tegas supaya wisatawan ini tetap balik. Kami juga menutup jalan tikus yang berpotensi dilewati wisatawan. Kami juga berharap warga membantu menghalau wisatawan yang melewati daerah mereka," katanya.

Harry membantah adanya informasi mengenai pembukaan destinasi pada Juni mendatang. Sebab, hingga saat ini pihaknya masih memegang maklumat Kapolri tentang pencegahan COVID-19.

"Penutupan lokasi wisata yang sebagian besar merupakan wisata alam masih menunggu kebijakan dari pusat. Sehingga belum ada rencana dalam waktu dekat," katanya.

Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan ada sejumlah objek wisata pantai banyak dikunjungi wisatawan, seperti Pantai Indrayanti atau Pulang Sawal, Pantai Krakal, dan Pantai Sepanjang. Pengunjung melalui jalur tikus atau jalur alternatif yang banyak bisa dilalui.

"Mereka berasal dari wisatawan lokal dan wisatawan dari luar kota. Kami ajak bicara baik-baik, intinya mereka harus segera meninggalkan pantai karena belum boleh berkunjung," kata Surisdiyanto.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.