Sukses

Petani Poso Tewas di Pegunungan Diduga Korban Penculikan Kelompok Teroris

Seorang Petani di Desa Kilo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah ditemukan tewas di pegunungan wilayah itu, pada Minggu sore (19/4/2020).

Liputan6.com, Palu - Kekerasan kembali terjadi di Kabupaten Poso. Seorang petani di Desa Kilo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah ditemukan tewas di pegunungan wilayah itu, pada Minggu sore (19/4/2020). Polisi menduga, pelaku berasal dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora, yang selama ini masuk DPO.

Warga yang ditemukan tidak bernyawa itu berinisial A-J yang sebelumnya dilaporkan diculik oleh orang tak dikenal saat berada di kebunnya Wilayah Gunung Desa Kawende, Kabupaten Poso sekitar pukul 15.00 Wita. Korban ditemukan satu jam kemudian setelah pihak keluarga dan warga setempat melakukan pencarian di sekitar lokasi.

Menurut Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Didik Supranoto, pihaknya menduga kuat pelaku penculikan dan pembunuhan itu adalah kelompok MIT yang selama ini masuk DPO aparat keamanan. Hal itu berdasarkan keterangan warga yang melihat kejadian tersebut. Para pelaku juga disebut sempat menembaki warga di sekitar lokasi penculikan.

"Menurut saksi, para pelaku juga menembaki warga yang ada di kebun, tapi warga berhasil menyelamatkan diri," kata Kombes Pol Didik Supranoto, Senin (20/4/2020).

Berdasarkan visum dan identifikasi korban, menurut Didik, korban tewas karena senjata tajam para pelaku bukan tembakan.

Senin pagi (20/4/2020), olah tempat kejadian perkara dilakukan oleh tim Polda Sulteng dan Polres Poso.

Sementara itu, Kapolda Sulteng Irjen Pol. Syafril Nursal, mengaku telah memerintahkan Satgas Tinombala dan Polres Poso untuk memaksimalkan pengejaran para pelaku yang telah meresahkan masyarakat. Selain itu, masyarakat Poso juga diimbau untuk membantu kerja aparat keamanan di sana demi terciptanya keamanan di Kabupaten Poso.

"Kami juga meminta masyarakat untuk bersatu dan bersama melawan terorisme di Poso. Silakan beri informasi sebanyak-banyaknya kepada aparat agar para pelaku segera tertangkap," Kapolda Sulteng Irjen Pol. Syafril Nursal mengimbau.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.